JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, selama empat hari berturut-turut bergerak melemah. Untuk mengantisipasi perlemahan yang semakin dalam tersebut, Bank Indonesia mengambil kebijakan menaikkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi enam persen.
Ekonom dari PT Bank Negara Indonesia Tbk, Ryan Kriyanto, memperkirakan bahwa pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada akhir pekan, akan jauh lebih stabil dari sebelumnya.
"Sebab, BI Rate naik, dan ini cukup mengejutkan menyusul kenaikan fasbi rate (fasilitas simpanan Bank Indonesia atau deposit facility). Sepertinya, BI akan menahan rupiah di level Rp9.800 per dolar AS," katanya dilansir vivanews.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada penutupan transaksi Kamis 13 Juni 2013, berada di level Rp9.887 per dolar AS atau melemah dari sebelumnya Rp9.856 per dolar AS.
Ekonom Universitas Gajah Mada, Tony Prasentiantono juga memperkirakan, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan stabil meskipun tekanan belum sepenuhnya mereda.
"Ya, harapannya (stabil), begitu BI Rate naik 25 basis poin," jelasnya kepada vivanews.com di tempat terpisah.
Sebelumnya, pengamat memperkirakan bahwa pergerakan rupiah akan bertahan di level Rp9.800 per dolar AS. (rep05)