BAGANSIAPIAPI - Warga Kepenghuluan Jumrah Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir merasa resah dengan kebijakan-kebijakan penghulu Jumrah, Sukardi Ahmad. yang tidak mementingkan kepentingan masyarakat. mulai pengangkatan ketua RT, kejahatan Penjualan lahan hingga pembagian beras Miskin (Raskin) di penghuluan Jumrah.
Demikian disampaikan Tokoh masyarakat kepenghuluan Jumrah, M Nur, atau lebih dikenal pak Anol, didampingi warga lainnya. kepada wartawan, Minggu (3/3) di kepenghuluan Jumrah. menurutnya. kepala desa Jumrah, Sukardi Ahmad yang lebih semena-mena mengunakan jabatan yaitu melakukan penjualan lahan mayarakat kelompok tani seluas 40 Hektar.
"dia (penghulu, red) diduga telah menjual lahan di dusun RT 12 tepatnya di kampung sarang elang seluas 40 Hektar, penjualan itu bertepatan dirinya mau maju sebagai calon penghulu jumrah untuk ke dua priodenya, dan kemungkinan untuk biaya kampaye dia."jelas Anol.
di terangkan Anol, penjualan lahan tersebut bersamaan dengan perangkat RT setempat, sebelumnya keberadaan lahan tersebut adalah milik masyarakat setempat melalui kelompok tani yang akan digunakan untuk pertanian masyarakat. dan pebukaan lahan itu oleh masyarakat tani juga untuk menghindari penyerobotan oleh Perusahaan (PT) di sekitar lahan itu.
"Mulanya lahan tersebut telah dibuka oleh masyarakat melalui kelompok tani, namun oleh penghulu waktu kelompok tani membersihkan lahan tersebut telah mengutuskan beberapa orang suruhanya untuk melakukan demo di lahan itu dan membakar pondok-pondok yang ada. namun alih-alih tidak beberapa lama lahan itu dijual oleh penghulu kepada orang bermarga bersama dengan pengrangkat RT nya,"tegas Anol.
Masih dikatakan Anol, persoalan penjualan lahan di Jumrah ini sudah pernah di sampaikan ke Gubernur Riau saat ini, Syamsuar. waktu dirinya masih menjabat Bupati Siak. karna Jumrah tersebut merupakan daerah kelahiran dirinya.
"Waktu saya mengadu ke Bapak Syamsuar Alhamdulillah ditangapi dan Bapak Syamsur langsung menelpon Bupati Rohil untuk segera di tangani. dan oleh Bupati Rohil H. Suyatno memerintahkan agar saya menemui saya untuk menjelaskan persoalan tersebut, namun belum ada perkembangan sampai saat ini. dan saya juga dalam waktu dekat ini akam menemui Bapak Syamsuar untuk mengadu persoalan desa kelahiranya, karna dirinya saat ini sudah menjadi Gubernur Riau,"beber Anol.
Lebih jauh di jelaskan Anol, selain persoalan lahan ini persoalan yang ada di kepenghuluan Jumrah ini juga sangat banyak masalah, juga persoalan pengangkatan perangkat RT dan pembangian beras Miskin. kalau pengangkatan RT ini dilakukan sesuka kepala desa tanpa dilakukan pemilihan oleh masyarakat secara demokrasi.
"perangkat RT ini sesuka penghulu aja, tidak suka dengan RT nya atau RTnya tidak mau menurut kebijakanya karna kebijakanya salah maka RT tersbeut di ganti dan dipilih orang-orang dia. tanpa di pilih masyarakat melalui pemilihan langsung. kemudian pembagian Raskin yang dapat kebanyakan orang-orang pilihan dan dibilang mampu. banyak masyarakat benar-benar miskin tidak mendapatkanya,"ungkap Anol.
Sementara itu, Sukardi Ahmad. saat di hubungi wartawan beberapa kali dan di SMS di selulernya mengenai tuduhan tersebut dan kejadian yang ada di desa nya dengan nomor HP 0812689012xx tidak ada tangapan hingga sampai berita ini dinaikan.(red)