JAKARTA - Anak muda di Indonesia termasuk yang paling bahagia di dunia, kata survei yang dilakukan organisasi Inggris Varkey Foundation, dengan skor umum mencapai 90%.
Untuk parameter kebahagiaan secara keseluruhan, yang antara lain bertanya tentang kepuasaan terhadap hidup yang dialami atau dihadapi saat ini, maka kaum muda di Indonesia menempati posisi teratas.
Ini bermakna bahwa anak-anak muda di Indonesia merasa paling bahagia di bandingkan anak-anak muda di 19 negara lain yang disurvei. Posisi kedua ditempati kaum muda di Nigeria, disusul Israel, India, Argentina, dan AS.
"Anak-anak muda di Indonesia mencatat level tertinggi untuk kebahagiaan dengan skor bersih 90% disusul kemudian oleh Nigeria, Israel, dan India. Ini mungkin menunjukkan bahwa tinggal di negara yang relatif makmur dan maju secara ekonomi tak serta merta menjamin kebahagiaan," kata tim peneliti Varkey Foundation.
Para peneliti juga melakukan kajian lebih jauh, dengan bertanya faktor yang mendorong kebahagiaan dan pada level global, maka faktor tertinggi yang menyebabkan kebahagiaan adalah kesehatan fisik dan mental.
Untuk Indonesia, komitmen terhadap agama adalah penyebab utama kebahagiaan. Hal yang sama terlihat di Nigeria, Turki, Cina, dan Brasil.
Anak-anak muda di Indonesia juga mengaku memiliki kesehatan emosional yang baik; 40% mengaku tak merasa cemas, tidak dirisak (tidak di-bully), atau tidak kesepian.
*Khawatirkan perang dan konflik
Para peneliti Varkey Foundation melakukan survei pada September-Oktober 2016 di 20 negara dengan responden anak-anak muda yang lahir pada periode 1995-2001, yang juga dikenal dengan Generation Z.
Mereka mendapat pertanyaan soal tingkat optimisme, kepercayaan diri, dan perasaan dicintai.
Selain Indonesia, negara yang disurvei adalah Nigeria, Israel, India, Argentina, Amerika Serikat, Cina, Rusia, Kanada, Brasil, Afrika Selatan, Jerman, Italia, Inggris, Prancis, Australia, Selandia Baru, Turki, Korea Selatan, dan Jepang dengan jumlah responden sekitar 20.000 orang.
Di Inggris, anak-anak muda yang disurvei mengaku memiliki kesehatan mental yang rendah, hanya 15% yang mengatakan punya waktu yang cukup untuk istirahat dan berolahraga.
Sama halnya dengan mayoritas negara yang diteliti, anak-anak muda di Inggris mengatakan mereka pesimistis dengan masa depan mereka. Indonesia, Cina, dan India termasuk tiga negara yang tidak mengikuti tren ini.
Bagi anak-anak muda di Indonesia, optimisme masa depan disebabkan oleh adanya nilai-nilai yang mendukung perdamaian yang dipegang anak-anak muda, sementara kekhawatiran terbesar di masa depan adalah konflik dan perang.(bbc/nt)