Sutiyoso
JAKARTA - Mantan Ketua Umum PKPI, Sutiyoso mengaku Presiden Joko Widodo sempat bertanya kepadanya terkait perpecahan di internal PKPI.
"Cuma tanya tadi, ada apa?" ujar Sutiyoso di halaman Istana Negara, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Sutiyoso yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara menjawab bahwa keributan di internal partai politik kini sering terjadi.
"Biasalah pak, partai ribut," ucap Sutiyoso menjawab pertanyaan Presiden.
Terkait sikapnya melihat perpecahan PKPI, ia berharap persoalan bisa segera diselesaikan.
"Soal PKPI mudah-mudahan bisa bersatu lah ya. Aku akan ikut berusaha untuk mendamaikan," kata Sutiyoso.
Sebelumnya, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) akhirnya menetapkan Mayjen TNI (Purn) Haris Sudarno sebagai Ketua Umum PKPI periode lima tahun mendatang.
Haris terpilih secara aklamasi dalam KLB yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta.
Terpilihnya Bekas Pangdam Brawijaya ini tak lepas dari manuver Samuel Samson yang mampu merangkul semua elemen tokoh yang sebelumnya menyatakan akan ikut bertarung dalam KLB.
Samuel pun akhirnya ditetapkan sebagai Sekjen PKPI.
di Kongres PKPI lainnya, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dalam Kongres Luar Biasa di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).
KLB itu dihadiri utusan 33 provinsi dan 498 kabupaten/kota se-Indonesia.
Dalam pidato politiknya, Hendropriyono menyatakan, kesiapannya mengemban amanah memimpin PKPI.
"Sebagai prajurit Saptamarga, karena perkembangan keadaan strategis global dan nasional yang memprihatinkan sekarang, dengan ini saya menyatakan siap untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya," ucap Hendropriyono seperti dikutip Antara.
Hendropriyono menyatakan, akan membangun PKPI dengan terus melahirkan kader-kader kompeten yang dapat berkontribusi bagi tanah air.
"Saya akan menempatkan tokoh-tokoh senior sebagai penasihat dan menggerakkan tokoh muda sebagai pengurus dari tingkat nasional hingga desa, serta melibatkan organisasi masyarakat untuk mencapai visi dan misi partai," kata mantan Kepala BIN itu.(int/rd)