BEM Se-Riau Kecewa Aksi Brutal Massa HMI

Senin, 23 November 2015

Pekanbaru-Aksi brutal yang dilakukan massa yang mengaku Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Sulewesi pada Sabtu (21/11) malam mendapat kecaman dari para aktivis mahasiswa yang ada di Provinsi Riau. 
 
Selain mengatakan bahwa Pemprov Riau tidak bijak bijak memberikan bantuan hingga mencapai Rp3 Miliar, aksi brutal yang telah terjadi juga menjadi penyebab akan penuntutan yang dilakukan mahasiswa Riau.
 
Firka Maulana yang merupakan Kordinator Umum BEM Se Riau saat dihubungi Sabtu (21/11) malam mengatakan, dirinya bersama-sama mahasiswa yang lain tidak akan melakukan aksi saat kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla datang ke Provinsi Riau.
 
"Kami tidak akan ada aksi, tetapi kami menyayangkan aksi anarkis kawan-kawan yang mengaku HMI. Terlebih mereka di sini adalah tamu, jadi hargai masyarakat Riau," jelas Firka.
 
Hal yang senada juga diutarakan oleh Andika yang merupakan Mendagri Badan Eksekutif Universitas Islam Riau (UIR). Dengan tindakan anarkis yang terjadi diharapkan ribuan mahasiswa nantinya tidak akan melakukan aksi serupa lagi.
 
"Jika ingin melakukan acara silahkan saja, namun jangan bangunkan kemarahan masyarakat Pekanbaru yang telah menerima dengan baik," ucap Andika.
 
Dalam Kongres HMI yang ke-29 di Hotel Labersa Pekanbaru, perwakilan dari BEM Riau menyayangkan tindakan pengesahan oleh aparatur pemerintahan yang mencapai Rp3 miliar.
 
"Apa pemerintah buta jika menganggarkan sebesar itu, untuk asap aja kita dianggarkan hanya Rp1,4 Milar. Untuk masyarakat sendiri susahnya minta ampun mengeluarkan anggaran," ujar Andika.
 
Menanggapi peristiwa tersebut, Firka Maulana  berjanji akan melakukan aksi  Kantor Gubernur guna mempertanyakan uang dalam jumlah fantastik tersebut dengan secara langsung.
 
"Kongres HMI ini bukanlah kongres besar, hanya acara biasa. Jadi pemerintah jangan terlalu manja dengan memberikan bantuan sebesar itu," tutup Firka. (rep05/rpc)