BENGKALIS-Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Terubuk Bengkalis, Rabu pagi (17/6/2015). Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Terubuk merangkak naik sehari menjelang puasa. Bahkan cabe merah menghilang sejak menjelang siang tadi. Kalaupun ada, harganya mencapai Rp70.000 per kg.
Berdasarkan penuturan pedagang kepada tim Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis yang menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Terubuk Bengkalis, Rabu (17/6/2015), melonjaknya harga cabe disebabkan terhambatnya suplai ke Bengkalis.
"Tadi pagi harga cabe Rp58.000 per Kg, sekarang naik jadi Rp70.000 per kg. Itupun barangnya tidak,'' ujar salah seorang pedagang kepada Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Bengkakis, Raja Arlingga yang memimpin sidak.
Menurut pedagang tersebut, melambungnya harga cabe karena pasokannya terhambat dalam beberapa hari ini ke Pulau Bengkalis menyusul antrean yang cukup panjang di feri penyeberangan Sei Selari, Kecamatan Buktibatu.
Sementara ada juga informasi yang diperoleh dari pedagang lainnya, bahwa ada indikasi permainan pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan situasi jelang Ramadan untuk mencari keuntungan.
Selain cabe, harga bawang Bukittinggi juga mengalami kenaikan dimana per kilonya saat ini mencapai Rp32.000. Untuk lauk pauk seperti daging sapi dan ayam kampung juga mengalami kenaikan.
Daging sapi naik Rp10.000 menjadi Rp130.000 per Kg dari sebelumnya Rp12.000 per Kg. Kemudian ayam kampung juga naik Rp10.000 menjadi Rp.70.000 per Kg dari sebelumnya Rp60.000.
Sementara untuk ikan laut cenderung stabil bahkan ada yang turun dari biasanya. Seperti ikan parang dari biasanya Rp50.000 per Kg, saat ini hanya Rp35.000 per Kg. Stok ikan juga tidak mengalami kendala, menurut pengakuan pedagang.
Naiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, tidak bisa dipungkiri karena tingginya permintaan masyarakat jelang puasa dan pasokan yang terbatas.
Menyikapi kondisi ini, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Bengkakis, Raja Arlingga meminta kepada masyarakat untuk belanja seperlunya saja, jangan melakukan aksi borong atau menyetok barang.
Raja juga mengimbau kepada pedagang jangan keterlaluan atau seenak hatinya menaikkan harga kebutuhan pokok masyarakat. Kalau mencari untung, yang sewajarnya. (cr01/grc)