Hebat, Bos Ini Ajak 6.400 Karyawan Berlibur di Paris
Berlibur mungkin menjadi impian banyak karyawan, di mana pun mereka bekerja. Pantai, gunung, atau tempat romantis bisa menjadi tujuannya. Tetapi hal ini menjadi impian bagi banyak karyawan yang harus disimpan rapat.
Tetapi jika dibiayai oleh perusahaan untuk berlibur, tentu tidak akan ada karyawan yang menolaknya.Tetapi jarang sekali perusahaan melakukan hal tersebut, dikarenakan biaya berlibur biasanya cukup mahal.
Tetapi bagi miliarder asal Tiongkok ini, memanjakan karyawannya merupakan bagian dari tanggung jawab. Di mana telah mengambil keputusan untuk mengajak sekitar 6.400 stafnya berlibur pada empat hari di Prancis. Seperti apa ceritanya?
Ketua Perusahaan Tiens Group, Li Jinyuan telah memesan sekitar 140 hotel di Paris, di mana karyawannya akan mengunjungi Louvre dan berbagai situs budaya lainnya, di salah satu kota paling terkenal dan dihormati di dunia.
Kelompok besar wisatawan ini kemudian membuat jalanan di Cote D'Azur menjadi meriah, sekaligus memecahkan rekor dunia rantai manusia di Cote D'Azur. Di sini Li Jinyuan memesan 4.760 kamar, dan 79 di antaranya berada di hotel bintang empat di Cannes dan Monako.
Butuh 147, bus untuk membawa para wisatawan dari hotel mereka ke Promenade des Anglais di Nice, di mana para pejabat Guinness World Record, akan memvalidasi 'rantai' manusia terbesar di dunia.
Karyawan berjumlah 6.400 ini diatur untuk membuat kata mimpi 'Tiens' di Cote d'Azur. Hal ini dilakukan juga untuk merayakan 20 tahun kemitraan antara perusahaan Tiongkok dan Prancis.
Perjalanan ke Prancis ini diperkirakan menelan biaya 33 juta Euro, dan semuanya ditanggung oleh perusahaan. Di mana mereka mengunjungi Menara Eiffel, Arc De Triumph dan The Louvre.
Li Jinyuan, yang kini berusia 57 tahun, tercatat sebagai miliarder yang berada dalam daftar Forbes.
Menurut perusahaan, ia mendirikan perusahaan pada tahun 1995 di bidang bioteknologi, manajemen kesehatan, e-commerce, hotel dan pariwisata.
Prancis, yang sedang berjuang untuk menghidupkan kembali ekonominya, adalah negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, menurut angka PBB terbaru, dan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan berasal dari Tiongkok.
Hampir 85 juta orang asing dalam setahun mendukung industri pariwisata Prancis, yang menghasilkan sekitar 150 miliar Euro, atau tujuh persen dari PDB nasional, menurut angka pemerintah. (rep05)