Jangan Langsung Taruh Puting Susu di Mulut Bayi!
Kebiasaan-kebiasaan sederhana yang sering dilakukan para ibu seperti meniup-niup makanan yang masih panas kemudian diberikan kepada anak, dan memberikan puting susu atau dot langsung ke mulut bayi meski sepele ternyata dapat menimbulkan risiko yang buruk bagi anak.
"Sering sekali ibu meniup-niupkan makanan yang panas ketika menyuapi anak tanpa mengetahui apakah kondisi si ibu baik, jika ibu sedang flu, batuk atau menderita penyakit akibat virus lewat tiupan tersebut virus akan menyebar ke makanan yang akan masuk ke dalam tubuh anak. Hal ini akan berdampak buruk terhadap anak karena dapat menularkan virus tersebut," ujar Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi, Dr. Luh Karunia Wahyuni, SpKFR (K) di Jakarta, Minggu (26/5/2013).
Memasukan puting susu atau dot langsung ke mulut bayi juga merupakan kebiasaan yang sebaiknya dihindari. "Memberikan dot jangan langsung dimasukan ke mulut tetapi harus dilakukan dengan beberapa tahap yang dapat memberikan rangsangan atau respon yang baik pada bayi," jelasnya.
Memberikan rangsangan atau stimulasi khusus pada bayi menjadi cara yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya. "Bayi perlu diajari merespons sesuatu sejak dini, stimulasi (dorongan atau rangsangan) dapat mengoptimalkan tumbuh kembangnya bayi," kata Dr. Luh.Seperti dilansir liputan6.com.
Sebaiknya memberikan dot dimulai dengan menyentuhkan ujung puting susu atau dot dari ujung bibir, dengan ini bayi akan merasakan sentuhan kemudian merespons dengan mencari atau menoleh darimana aslanya sentuhan tersebut. Hal ini membantu bayi merespon baik, dengan sendirinya bayi menyedot susu tanpa harus disodorkan langsung oleh si Ibu.
"Sebaiknya mulai dari sentuhkan ujung puting susu atau dot di ujung bibir bayi maka dengan sendirinya bayi belajar merespons apa yang telah menyentuhnya. Setelah menemukan puting susu atau dot tersebut dengan sendirinnya langsung merespons dan menyedot susu yang diberikan. Hal ini mengajarkan bayi untuk merespons dengan baik dan mengoptimalkan tumbuh kembang bayi," papar Dr. Luh.(rep03)