Wow, Inilah Festival Wisata Unggulan Riau
Pekanbaru - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Riau mulai tahun ini akan memperkenalkan berbagai festival yang dilaksanakan di kabupaten/kota pada dunia internasional dengan mengundang negara yang bersangkutan untuk berpatisipasi.
"Untuk event nasional di Riau mulai tahun 2015 seperti pacu jalur, kita akan mengundang 10 negara untuk ikuti kegiatan tersebut di Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi," ujar Pelaksana Tugas Kepala Disparekraf Provinsi Riau, Said Syafruddin di Pekanbaru, Kamis (23/4/2015).
Menurut dia, sudah saatnya dunia dilibatkan dalam suatu penyelengaraan festival kebudayaan di daerah untuk ikut berpartipasi dan sekaligus memperkenalkan atraksi budaya lokal, meski tahap awal ini baru negara-negara kawasan Asia Tenggara.
Acara pacu jalur yang rencananya akan diadakan di Tepian Narosa, Teluk Kuantan pada Agustus 2015 selain untuk memperkenalkan pada masyarakat internasional, juga dalam melestarikan tradisi yang menjadi aset kebudayaan daerah dan sekaligus budaya nasional.
"Kita punya tradisi bakar tongkang atau sebuah ritual kuno etnis Tionghoa yang kini telah menjadi daya tarik sendiri bagi pariwisata di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir. Setiap tahun puluhan ribu wisatawan asing dan domestik menyaksikan tradisi itu setahun sekali," katanya.
Dia melanjutkan, tradisi ritual bakar tongkang telah diperkenalkan lebih dulu dikenal olah masyarakat internasional dan masih banyak lagi event budaya atau tradisi yang sampai saat ini patut dilestarikan serta belum dikenal masyarakat luas baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Festival Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar juga kita perkenalkan bagi masyarakat nasional dan internasional mulai tahun ini serta beberapa festival lain kabupaten/kota di Riau," ucap Said.
Ramai wisatawan
Pada Juni 2014, sedikitnya 40 ribu orang wisatawan domestik dan mancanegara menghadiri tradisi bakar tongkang atau satu ritual kuno etnis Tionghoa di Kota Bagansiapiapi.
Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir, Azhar A mengatakan, mayoritas wisatawan yang hadir merupakan warga keturunan Tionghoa yang berasal dari Bagansiapiapi secara khusus kembali ke tanah leluhur untuk mengikuti acara tersebut.
"Wisatawan asing ada yang datang seperti dari Singapura, Australia, Taiwan dan Malaysia. Sedangkan wisatawan lokal banyak datang dari Jakarta, Medan, Surabaya, Cirebon, dan daerah-daerah di Provinsi Riau sendiri," katanya
Ia mengatakan, pemerintah daerah menilai tradisi bakar tongkang telah menjadi potensi pemasukan bagi daerah dari sektor pariwisata karean acara bersifat tahunan itu telah memicu puluhan hotel baru khususnya di Bagansiapiapi.
"Sekarang ada puluhan hotel baru di daerah ini, berbeda jauh dari sebelumnya yang bisa dihitung dengan jari. Karena itu, sangat minim keluhan wisatawan yang sulit mendapat penginapan khususnya pada penyelenggaraan acara," tuturnya. (rep01/kc)