Keluarganya Tewas Terbakar, Rizal Berusaha Ikhlas
PEKANBARU - Rizal tampak tegar saat membuka penutup wajah almarhum istri dan anaknya, Siti Fatimah (31) dan Nova Zalianti (13) yang menjadi korban dalam musibah kebakaran di Jalan Hangtuah, Kelurahan Sumahilang, Kecamatan Pekanbaru Kota, Selasa (21/4/2015) malam.
Para kerabat dan pelayat yang datang kerumah duka yang persis berada tepat dibelakang lokasi kejadian dibuat terharu saat Rizal menggendong dan mencium bayi laki-lakinya yang belum genap berusia satu bulan hasil perkawinannya dengan almarhum Siti Fatimah.
Saat yang dilansir dari Riaupos.co, Rabu (22/4/2015) pagi, pria yang berprofesi sebagai supir travel itu mengaku sudah ikhlas dengan musibah yang menimpanya atas kehilangan istri dan Nova, anak perempuan pertamanya yang telah duduk dikelas 1 SMP N 5 Pekanbaru.
Diceritakannya, sebelum kejadian naas itu terjadi, usai shalat magrib dirinya meminta kepada anaknya Nova untuk membeli roti di kedai harian yang hanya beberapa meter didepan rumahnya. Belum berapa lama Nova pergi, isterinya Siti Fatimah meminta Rizal untuk menggendong bayi mereka kemudian mensyul Nova ke kedai.
Tidak berapa lama kemudian, ia mendengar orang berteriak ada kebakaran. Kerena masih menggendong bayi, ia tidak bisa pergi melihat kelokasi kejadian. Setelah ada seorang tetangga yang mau menjaga bayinya barulah ia pergi untuk melihat dan mencari anak dan isterinya.
"Saya tiba di lokasi api sudah membesar dari dalam kedai harian dan cepat membakar kios ponsel dan warung jahit disebelahnya. Kemudian saya coba cari anak dan isteri saya untuk memastikan mereka selamat. Namun saat ada yang bilang ada empat mayat dan dua diantaranya perempuan yang ditemukan didalam kedai saya jadi sedikit syok," ujarnya.
Rizal pun tak mampu berbuat banyak dilokasi kejadian dan hanya bisa menunggu proses evakuasi keempat jenazah yang dilakukan petugas. Setelah evakuasi selesai Rizal kemudian mendatangi kamar jenazah RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru untuk memastikan kedua perempuan yang dimaksud benar isteri dan anaknya.
Dan benar saja, saat pria berkumis lebat ini diizinkan petugas untuk masuk keruang otopsi kamar jenazah RSUD Arifin Ahmad, ia mengenali dan mengakui dua dari empat jenazah yang sudah penuh dengan luka bakar itu adalah isteri dan anaknya.
"Ini cobaan yang berat diberikan tuhan kepada saya. Namun saya sudah ikhlas menerimanya," tutur Ayah dari Nabila yang duduk di kelas tiga SD dan Rangga yang belum genap berusia satu bulan itu.
Lebih jauh diceritakannya, beberapa hari sebelum kejadian, anaknya Nova pernah meminta kepadanya untuk pindah dari rumah tersebut. Ketika itu almarhum putrinya tersebut beralasan tidak nyaman tinggal diwilayah tersebut karena terlalu bising sehingga membuatnya tidak nyaman belajar.
"Kami baru dua bulan tinggal disini. Kebetulan ini masih rumah keluarga kami juga. Sebelumnya kami tinggal di Jalan Lobak dekat persimpangan Ardhat," sambungnya.
Selain Fatimah dan Nova, kebakaran hebat di Jalan Hangtuah tak berapa jauh dari Masjid Agung Annur pada Selasa (21/4/2015) malam itu, juga merenggut nyawa dua korban lainnya yakni Uce (24) yang merupakan karyawan di kedai harian yang terbakar, serta Aidil (20) warga Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar yang pada saat kejadian juga sedang berbelanja didalam kedai. (rep01/rp)