PEKANBARU - Kabut asap kembali selimuti Riau. Bencana yang sering terjadi ini membuat masyarakat khawatir.
"Kita resah asap muncul lagi. Sebelumnya, Presiden SBY sudah berjanji meminimalkan kabut asap di Riau, tapi kini mulai muncul lagi dan asapnya sudah berapa hari tidak hilang malah semakin tebal," keluh Yuli Rahmawati, ibu rumah tangga, seperti yang dilansir dari okezone.
Senada dikatakan Rahma, warga Arengka Pekanbaru. Dia menjelaskan bahwa dampak asap sangat dikhawatirkan menimbulkan masalah kesehatan.
"Kalau kita sih masih bisa bertahan dengan sakit mata, sesak napas karena asap kalau anak-anak kita bagaimana, kasihan mereka," keluhnya wanita berusia 34 tahun itu.
Ical (36) warga Marpoyan juga menyesalkan munculnya kabut asap. Selain masalah kesehatan, dia juga mengkhawatirkan pendidikan putra-putri mereka.
"Kita takut kabut asap seperti musim lalu. Di mana sekolah diliburkan karena asap dalam waktu yang cukup lama, ini tentu mengganggu anak-anak kita karena bisa ketinggalan pelajaran. Padahal Maret lalu, mereka sampai libur sebulan," ucapnya.
Berdasarkan data BMKG, saat ini terdapat peningkatan titik api di Riau. Jumlahnya mencapai 114 titik api. Jumlah hot spot ini hampir merata di sejumlah wilayah. Kebakaran paling banyak terjadi di Kabupaten Pelalawan dengan 38 titik api.
"Jarak pandang karena asap juga mulai terbatas di Riau yakni sekitar 1 kilometer," ucap Kabid Data BNPB Agus Wibowo. (rep01/ozc)