Kesejukan alam di kaki Gunung Lompobattang yang merupakan gunung tertinggi di Sulawesi Selatan mengundang banyak warga untuk berkunjung pada akhir pekan dan menghabiskan waktu di sebuah air terjun alami yang belum tersentuh fasilitas modern. Salah satu air terjun yang banyak didatangi warga lokal maupun dari kabupaten lainnya adalah air terjun Parangbintolo, di Desa Parangbintolo, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa.
Untuk sampai di air terjun ini sangatlah mudah, meski harus ditempuh dengan jarak 130 kilometer dari Kota Makassar. Ada dua pilihan untuk mencapainya yakni melalui Dusun Bunne, Desa Cikoro, Kecamatan Tompobulu atau melalui Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.
Air terjun yang berada di kawasan hutan lindung Cikoro ini memiliki ketinggian 15 meter. Dari jalan raya, harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 1 kilometer atau 15 menit. Umumnya, warga datang bersama keluarga sekadar berlibur dan menggelar tikar di bawah rindangnya pepohonan alam yang seakan menghipnotis pengunjung sehingga betah berlama-lama di sini.
"Sejuk sekali dan betul-betul natural," ujar Rahmania, warga Makassar yang sengaja datang berkunjung bersama suaminya.
Rahmania bertutur bahwa air terjun ini memang belum tersentuh oleh pemerintah kabupaten setempat. Dia baru mengetahui surga alam ini saat tengah mengadakan penelitian tentang flora di kaki Gunung Lompobattang. Meski demikian, air terjun ini tetap terjaga kebersihannya oleh penduduk setempat. Selain digunakan sebagai sumber air minum juga sebagai pembangkit listrik bagi desa setempat yang memang belum teraliri listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Aair terjun ini memang luar biasa bagusnya tapi belum tersentuh oleh Dinas Pariwisata. Kami cuma gunakana sebagai pembangkit listrik bertenaga air. Itu pun cuma 6 jam bisa menyala karena belum ada listrik PLN yang masuk," kata Daeng Juma, Kepala Desa (Kades) Parangbintolo. (rep05)