MELBOURNE-Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di level terendah selama tujuh bulan terakhir setelah data stockpile memberikan sinyal adanya tambahan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir Reuters, Selasa (26/8/2014), harga minyak di pasar berjangka (futures) mengalami perubahan di New York. Energy Information Administration (EIA) mencatat bahwa spersedian minyak mentah kemungkinan menyusut 1,8 juta barel pekanlalu ke 360 juta.
National Oil Corp mengatakan bahwa output Libya jatuh ke 630.000 barel per hari karena listrik padam di beberapa ladang minyak.
WTI untuk pengiriman Oktober naik 14 sen berada di level USD93,49 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Volume minyak mentah berjangka yang diperdagangkan mencapai sekira 72 persen di atas rata-rata 100 hari perdagangan.
Sedangkan Brent untuk pengiriman Oktober naik 36 sen ke USD102,65 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah patokan Eropa diperdagangkan dengan premi USD9,30.
Persediaan bensin AS kemungkinan menyusut 1,73 juta barel menurut estimasi median dalam survei Bloomberg. Industri yang didanai American Petroleum Institute di Washington dijadwalkan akan merilis data pasokan tersebut hari ini.(rep05)