Pekanbaru - Pelaku mutilasi di Siak, Riau mengaku menjual daging korban mutilasinya ke sejumlah kedai dan pedagang daging. Masyarakat Riau dibuat was-was dengan pengakuan tersebut. Polda Riau meminta masyarakat tenang dan menjamin tidak ada lagi daging manusia yang dijual di Riau terutama di Kabupaten Siak.
"Kami imbau kepada masyarakat, khususnya di Kabupaten Siak, tidak perlu khawatir, kami yakin kasus penjualan daging ini yang terakhir, tidak ada yang beredar, jadi tidak perlu resah," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Arif Rahman Hakim seperti dikutip rilis dari Polri, Jumat (15/8).
Polda Riau janji akan lebih antisipatif terhadap penjahat dengan modus mengerikan ini. "Insya Allah tidak ada daging-daging manusia yang beredar lagi di Riau, tidak akan kami biarkan modus ini kembali terjadi," ujarnya.
Pelecehan seksual disertai mutilasi dilakukan oleh empat pelaku, MD (20), DD (19), S (26) dan DP (17). Keempat orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka yang membunuh tujuh korban, empat di antaranya merupakan korban dari kalangan bocah berumur 5,5 tahun hingga 10 tahun.
Otak pelaku kejahatan itu, MD, kepada penyidik kepolisian sempat mengaku daging para korban dijualnya ke sejumlah tempat, termasuk ke para pengusaha warung minuman tradisional tuak yang ada di Perawang, Siak. (rep01/mc)