Rio de Janeiro - Setelah kegagalan di edisi 2002, Miroslav Klose akhirnya benar-benar merasakan titel juara di Piala Dunia 2014 ini. Ada kelegaan besar setelah tiga upaya yang pupus sebelumnya.
Klose menjadi satu-satunya pemain Jerman yang merasakan kegagalan di edisi 2002. Di Korea-Jepang saat itu, Die Mannschaft harus mengubur impian juara setelah kalah 0-2 dari Brasil di final.
Di dua edisi berikutnya Jerman tetap tampil relatif oke, tapi juga tak cukup untuk mengantarkan mereka ke gelar juara dunia. Tampil sebagai tuan rumah di 2006, Die Adler gagal memenuhi harapan publik sendiri dan terhenti di semifinal untuk kemudian meraih hadiah hiburan dengan menempati posisi ketiga. Hasil yang sama terulang di Afrika Selatan 2010 lalu.
Maka kemenangan atas Argentina di Estadio Maracana, Senin (14/7/2014) dinihari tadi bisa dibilang menjawab mimpi Jerman yang tertunda khususnya bagi Klose.
Dengan usia yang kini sudah 36 tahun, maka penyerang Lazio itu pun bisa menutup karier internasional dengan tenang kendati sejauh ini belum ada pernyataan untuk pensiun darinya. Setidaknya rasa penasaran yang menggelayuti selama tiga edisi sebelumnya telah terjawabkan. Apalagi dia juga sukses mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia dengan 16 gol.
"Ini luar biasa, ini jadi mahkota atas segala upaya sebelumnya. Kami satu kali finis sebagai runner up, lalu dua kali di urutan ketiga, tapi yang kali ini adalah kelas dunia. Saya hampir tidak bisa memahami ini," kata Klose dilansir situs resmi FIFA.
"Sudah selalu jadi mimpi untuk berdiri di puncak turnamen ini dan tidak hanya sekadar tampil atau memuji penampilan tim lain. Performa tim ini sungguh penting, kami cuma ingin menjaga ketenangan karena kami tahu punya kualitas lebih baik untuk memenangi laga," tandasnya.rep05