Pekanbaru - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, menilai Gubernur Riau Annas Maamun mulai membangun dinasti politik dalam pemerintahan agar kepemimpinan yang dijalankan dalam lima tahun bisa berjalan lancar.
"Dinasti politik yang mulai dibangun Anas Makmun ini diperkirakan bakal menjadi langkah awal terjadinya korupsi di Riau," ujar Koordinator Fitra Riau Usman di Pekanbaru, seperti dilansir Antara, Senin (9/6).
Pekan lalu, kata Usman, anak kandung Annas Maamun yakni Erianda Maamun (38), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan jabatan Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Rokan Hilir, terpilih menjadi Wakil Bupati Rokan Hilir di DPRD setempat.
Erianda meraup 30 suara dari 34 suara wakil rakyat yang menhadiri rapat paripurna DPRD Rokan Hilir, sedangkan rivalnya Karmila Sari yang juga anggota DPRD Rokan Hilir hanya mendapat empat suara. "Dimanapun, kalau namanya korupsi, pasti berawal dari terwujudnya sistem dinasti yang dibangun. Hal itu menunjukkan sikap yang tidak profesional dan arogan. Gubernur Riau saat ini terlalu memaksakan kehendak dalam kekuasaannya," kata Usman.
Dengan terbangunnya dinasti politik, lanjutnya, maka Anas dapat dengan mudah melakukan intimidasi terhadap masyarakat manapun ketika ingin atau melakukan protes sehingga gubernur Riau saat ini menjadi orang anti terhadap kritikan.
"Kalau sudah dibangun dinasti politik dan kekuasaan, maka dipastikan Anas Maamun akan dengan mudah bisa mengintimidasi masyarakat yang mengkritik maupun memprotesnya. Dia juga akan memaksakan kehendak kekuasannya," jelas Usman, seperti yang dilansir dari merdeka.com.
Annas Maamun merupakan Bupati Rokan Hilir dua periode yakni 2006-2011 dan 2011-2016. Pada saat pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau tahun 2013, Annas Maamun terpilih dan dilatik pada 19 Februari 2014.
Saat ini, terdapat tiga orang anak kandungnya yakni Noor Charis Putra menjadi Kasi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Riau, lalu dua putri yaitu Fitriana jadi Kasi Mutasi dan Non Mutasi Badan Kepegawaian Daerah Riau dan Winda Desrina jadi Kasi Penerimaan UPT Dinas Pendapatan Daerah Riau.
Kemudian seorang menantu yakni Dwi Agus Sumarno jadi Kepala Dinas Pendidikan Riau dari sebelumnya Kepala Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Rokan Hilir dan satu adik iparnya Syaifuddin menjadi Kasubag Tata Usaha Bagian Kas Daerah Biro Keuangan Setdaprov Riau.
Di jalur politik, Annas Maamun menjabat Ketua DPD Partai Golkar Riau meloloskan anak kandungnya Mirza Noor menjadi anggota DPRD Riau dan adik kandungnya Tabrani Maamun jadi anggota DPR yang keduanya dari daerah pemilihan Rokan Hilir dan Riau satu periode 2014-2019. (rep01/mdc)