Pekanbaru-Jamal (39) suami dari Nurhasmi (36) petani di Desa Pulau Birandang Kecamatan Kamparkiri Kabupaten Kampar, Riau jadi korban penganiayaan Wakil Ketua DPRD Kampar Eva Yuliana.
Eva dikenal istri dari Bupati Kampar Jefry Noer ini telah dilaporkan Jamal ke Polres Kampar Minggu (1/6) dan ke Polda Riau Senin tadi (2/6). Jamal dan Nurhasmi adalah petani minta perlindungan polisi khawatir dirinya mendapat ancaman.
"Tujuan kami melapor ke Polda Riau, untuk meminta perlindungan hukum. Saya khawatir terjadi sesuatu pada saya, anak dan istri di rumah," kata Jamal, Senin (2/6) di Mapolda Riau usai membuat laporan kepolisian.
Kini Nurhasmi dirawat di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Jamal tadi didampingi sejumlah keluarganya meminta kepada pihak kepolisian menegakkan hukum seadil-adilnya. "Saya berharap polisi adil kepada rakyat, laporan saya di Polres Kampar agar segera ditindaklanjuti," kata Jamal.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan mengakui telah menerima laporan Jamal. Guntur memastikan soal melindungi rakyat ini, apalagi mereka sudah jadi korban. "Saksi korban pastinya dilindungi," sebut Guntur lagi.
Dalam penegakan hukum, katanya tentunya melakukan penyelidikan, serta memantau korban untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat. Saat ini, terang Guntur, kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan akan memeriksa sejumlah saksi serta barang bukti. "Dasar korban yang telah melaporkan pada Kita kan," katanya.
Lantas pihak kepolisian diakuinya langsung melakukan penyelidikan setelah mendapat laporan korban. "Tapi kita juga akan memintai keterangan orang yang dilaporkan. Kedua belah pihak nantinya kita mintai keterangannya guna penyelidikan,"
Kini Nurhasmi terbaring di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Pekanbaru didampingi suaminya dan keluarga. Jamal mengisahkan juga bukan saja Eva Yuliana yang menganiaya isterinya Nurhasmi, tapi supir sekaligus pengawal Bupati Kampar bernama Feri sempat menganiaya juga dengan menghunuskan pistol kepada Nurhasmi dan Jamal bahkan masyarakat lainnya di Desa Pulau Birandang usai kejadian penganiayaan itu. (rep05/rpc)