PEKANBARU-Tidak tanggung-tanggung, Rp 300 juta untuk satu unit mobil merek Mitsubishi jenis Outlander direncanakan untuk mobil dinas (Mobdin) anggota DPRD Riau. Padahal, jabatan mereka tinggal setahun lagi. Sehingga, rencana pemprov Riau itu mendapat kutukan dari aktivis mahasiswa.
Adalah mentri sosial politik, BEM Unri, Yopi menilai pejabat negeri Lancang Kuning ini bebal tanpa menggunakan logika dan hati nurani. Pasalnya, pembelian untuk 51 unit mobil mewah itu akan menggelontorkan APBD Riau sekurang-kurangnya Rp15 miliar. Sedangkan, penduduk Riau masih banyak yang berada digaris kemiskinan bahkan banyaknya anak putus sekolah.
"Benar-benar prilaku yang tak memakai otak. Di tengah banyaknya sekolah yang rusak, anak putus sekolah, masyarakat miskin yang tak punya biaya kesehatan, malah Pemrov merencakan pembelian mobil mewah untuk anggota dewan. Kami sebagai aktivis akan menjadi garda terdepan untuk mengutuk prilaku itu," ujarnya, Rabu (8/5) kemarin.
Bahkan, Yopi mencurigai, perencanannya itu adalah upaya pelemahan fungsi pengawasan dewan. Bahkan, kata dia, hadiah atau ucapan terimakasih kepada dewan atas disetujuinya beberapa mata anggaran yang bernilai proyek. Konspirasi eksekutif dan legislatif ini dinilai telah mengkhianati masyarakat Riau.
"Kita semakin curiga, ini wujud dari kongkalikong pembahasan APBD Riau kemarin. Jadi, Pemrov mengucapkan terimakasih," ujarnya.
Dia juga mengancam, akan melakukan pergerakan nyata jika DPRD juga menerima perencanaan pemprov itu. Bahkan, kata dia, beberapa mata anggaran dalam APBD yang tidak efektif dan melanggaran aturan sudah dilaporkan gugatannya ke Mahkamah Agung (MA).
"Perda APBD 2013 sudah kita ajukan judicial reviewnya ke MA. Seiring perjalanan APBD selanjutnya, kami tetap mengawal. Sebab, Riau bukan negeri tak bertuan," tegasnya.
Dia juga berjanji, akan menelusuri rencana Pemrov Riau ini. Kemudian, dia berharap, agar masyarakat Riau menyatakan menolak atas rencana yang tidak relevan ini. Terakhir, dia juga menghimbau agar tidak dipilih anggota dewan yang maju kembali di Pileg 2014 mendatang, bila anggota dewan itu tidak mau menolak pemberian mobil dinas mewah. Serta, tidak memilih elitis eksutif di Pemrov Riau bila hendak maju di Pilgubri, September mendatang.(rep02/grc)