Cadangan devisa Indonesia meningkat dari USD 104,8 miliar pada posisi Maret 2013 menjadi USD 107,27 miliar per April 2013. Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi Agus Sarwono mengatakan, naiknya cadangan devisa tersebut terdorong penerbitan surat utang internasional (global bond) milik pemerintah pada bulan April lalu.
"Cadev naik sebagian besar itu karena, ingat bulan lalu pemerintah mengeluarkan global bond USD 3 miliar. Itu salah satu yang besar di sana," kata Hartadi di Hotel Grand Sahid, Rabu (8/5).
Penerbitan surat utang internasional tersebut juga menjadi faktor penguatan nilai tukar rupiah. "Seperti diketahui setiap pemerintah akan masuk sebagai cadangan devisa dan pemerintah akan menerima rupiah sebagai gantinya dan akan digunakan untuk pembiayaan APBN," jelas Hartadi.
Dengan begitu, BI mendapat pasokan dolar segar sebagai persiapan untuk intervensi nilai tukar rupiah bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Total penerbitan obligasi internasional tersebut adalah sebesar USD 3 miliar yang terbagi atas USD 1,5 miliar untuk tenor 10 tahun dengan kupon 3,34 persen dan USD 1,5 miliar untuk tenor 30 tahun dengan kupon 4,63 persen. (rep02)