Lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi pembukaan acara tahunan Festival Budaya Indonesia yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Inggris cabang Greater Manchester (PPI-GM) kota yang dikenal dengan klub sepak bola Manchester United.
Mengusung tema "menyatukan keragaman", Festival Budaya Indonesia (ICF) 2014 bertujuan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke mata dunia dibuka dengan mengajak pengunjung berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Ketua Panitia Penyelenggara ICF 2014, Bima Arya kepada Antara London, Ahad (11/5), mengatakan tema kali ini dipilih untuk merangkul mahasiswa Indonesia di Inggris serta menunjukkan eksistensi masyarakat Indonesia kepada dunia melalui pagelaran budaya.
Dalam acara ICF tahun ini bertempat di Manchester Academy 1, University of Manchester Student Union, ditampilkan berbagai tarian-tarian, pameran kebudayaan dan kuliner khas Indonesia yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahim antar masyarakat Indonesia di Inggris khususnya di Greater Manchester.
Acara dilanjutkan dengan penampilan berbagai macam tarian dari berbagai daerah di Indonesia yang diisi oleh kontestan yang diundang dari berbagai kota di Inggris, yaitu Sunderland (Gending Sriwijaya), Newcastle (Tari Ngibing dan Ratu Does), London (Tari Pangkur Sagu dari Papua) dan Manchester (Tari Pendet).
ICF kali ini agak sedikit berbeda dengan tahun - tahun sebelumnya karena untuk pertama kalinya, ICF diselenggarakan dengan konsep kompetisi dengan sistem pemungutan suara pengunjung.
Juara I berhasil diraih oleh tim London yang telah memukai penonton melalui Tari Pangkur Sagu dengan mendapatkan 51 persen suara, diikuti dengan tim Manchester yang mendapatkan juara II.
Usai menyaksikan tari tarian Indonesia, pengunjung diajak untuk mencicipi kuliner Indonesia seperti bakso, nasi padang, cendol, siomany, gado-gado, empek-empek, martabak, ayam cabe hijau, dan kue-kue jajanan Indonesia.
Pengunjung juga berkesempatan untuk melihat dan turut berpartisipasi di stand stand pameran kebudayaan Indonesia seperti workshop batik, photobooth dengan mengenakan baju tradisional Indonesia, dan produk sepatu dari batik. ICF 2014 ini berhasil menarik minat 300 orang pengunjung baik dari warga Indonesia maupun pengunjung internasional.
''Hal tersebut membuat kami senang karena selain bisa merasakan kembali ke kampung halaman, acara ini juga dapat memperkenalkan keindahan budaya Indonesia ke mata dunia'', tutur Anggara Pradhana, Ketua Umum PPI-Greater Manchester 2013/2014.
Penyanyi kondang Indonesia, Vidi Aldiano, turut memeriahkan ICF 2014 dengan melantunkan lagu-lagu andalannya. Acara meriah ini pun ditutup dengan mengajak para pengisi acara dan pengunjung untuk menari poco-poco bersama.
Pada kesempatan ini, ICF 2014 kedatangan beberapa tamu kehormatan yaitu Wali Kota Manchester, Councillor Naeem ul Hassan, dan Deputy Chief of Mission dari Kedutaan Besar Indonesia untuk kerajaan Inggris dan Republik Irlandia, Harry RJ Kandou, dan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di United Kingdom, Faldo Maldini.
Wali Kota Manchester merasa senang karena diundang ke acara dari komunitas Indonesia yang terbuka untuk publik, dan terkesan dengan cita rasa makanan Indonesia yang baru pertama kali beliau coba di ICF ini terutama martabak manis.
Sementara Harry Kandou turut memberikan pujian penyelenggaraan ICF ini terselenggara dengan meriah dan terorganisir dengan baik. Ia juga senang karena dengan adanya acara seperti ini, budaya Indonesia akan lebih dikenal di kancah Internasional. (rep05)