Jakarta-PKB memilih merapat ke PDIP mendukung pencapresan Jokowi dan meninggalkan capres Gerindra Prabowo Subianto yang juga sempat melakukan penjajakan koalisi. Prabowo pun urung mendapat teman. Bagaimana nasib pencapresannya?
Selain dengan PDIP, PKB memang membuka jalur komunikasi dengan Gerindra. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengaku sudah bertemu dua kali dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Bahkan dikabarkan PKB juga sudah menyorongkan Cak Imin sebagai cawapres bagi Prabowo.
Gerindra tampaknya cukup berharap PKB mau merapat untuk menutupi kekurangan perolehan kursi agar bisa mengusung Prabowo. Namun pembicaraan kedua partai tak kunjung berujung deal.
Padahal, jika jadi mengikat PKB, Gerindra sudah bisa mengusung Prabowo Subianto ke Pilpres 2014. Berdasarkan quick count Cyrus-CSIS, gabungan perolehan kedua partai memang baru menghasilkan 21% perolehan suara nasional, di bawah syarat ambang batas pencapresan yang sebesar 25%. Namun prediksi perolehan kursi keduanya cukup untuk bisa mengusung capres.
Berdasarkan prediksi lembaga Indo Barometer, Gerindra akan mendapat 67 kursi, sedangkan PKB memiliki 51 kursi. Jika digabung, kursi kedua partai itu sebanyak 118 kursi. Di atas syarat ambang batas pencapresan sebesar 20% kursi DPR, atau 112 kursi.
Namun apa mau dikata, PKB telah menjatuhkan pilihan ke Jokowi. Prabowo kini masih sendiri berjuang mencari teman koalisi. Setelah dua partai merapat ke Jokowi, kini tersisa Golkar, PKS, Demokrat, PAN, PPP, dan Hanura yang bisa jadi opsi.
Prabowo sebenarnya sudah mendapat dukungan Ketum PPP Suryadharma Ali, namun dukungan itu dianulir Mukernas partai kabah itu. Kini sebagian elite PPP malah merapat ke PDIP, meski Suryadharma tetap ngotot mendukung Prabowo. Peluang berkoalisi tetap ada, namun masih harus menunggu hasil Rapimnas partai kabah. (rep05)