Bekas kantor DPP PKB Gus Dur di Jalan Kalibata Timur I No 12, Kalibata, Pancoran mendapat ancaman Kamis (10/4), siang. Kantor yang tidak lagi menjadi kantor Partai PKB sejak tahun 2010 tersebut, ditunggui oleh tiga penjaga.
"Didapat adanya benda yang dikirim melalui paket yang berisi sebuah benda yang menyerupai petasan yang diduga sementara paket mencurigakan,'' kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Jumat (11/4).
Rikwanto mengatakan, jalannya peristiwa dimulai pada Senin (7/4), ketika seorang petugas jaga bernama Muhaimin (51 tahun) menerima paket kiriman dari perusahaan jasa pengiriman sekitar pukul 13.00 WIB. Paket tersebut ditujukan kepada Tarso (seorang simpatisan Gus Dur) dengan alamat bekas kantor DPP PKB. Karena tidak Tarso tidak ada, Muhaimin warga Duren Sawit, Jakarta Timur, menyimpan paket di meja lobby kantor.
"Dengan maksud akan disampaikan kepada Tarso," kata Rikwanto.
Pada Kamis (10/04) sekitar 18.00 WIB, Muhaimin menemui Tarso di bekas Kantor DPP PKB Gus Dur. Muhaimin menyerahkan kirimian tersebut dan langsung membukan paket tersebut. "Ketika dibuka Tarso terdapat alamat pengirim yaitu di Sahabat PKB Jl Kramat Raya No 164 Jakpus. (Kantor NU). Namun nama pengirim tidak jelas," kata Rikwanto.
Paket tersebut dibungkus kardus warna coklat yang dibalut lakban warna coklat. Paket langsung dibuka dengan pisau dapur. Kemudian, setelah dibuka, ditemukan 25 buah petasan yang diikat dengan tali. "Dan ada tulisan dikertas "jangan kau rusak PKB hanya karena kalian tidak dapat posisi"," kata Rikwanto.
Sekitar pukul 23.00 WIB, tim gegana memeriksa barang itu dan dapat memastikan isi paket tersebut berisi 25 kembang api, 20 paku, dan bukan bahan peledak. (Rep01)