Jakarta-Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi mengatakan, jika Joko Widodo kalah dalam pertarungan merebut kursi presiden RI, dia tidak boleh lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Pokoknya kalau kalah, jangan balik lagi ke Jakarta. Oleh sebab itu, lebih baik mundur sebagai gubernur dari sekarang," ujarnya, Senin (7/4/2014) pagi.
"Rakyat Jakarta sudah marah karena belum tuntas lima tahun, eh sudah mau jadi presiden. Jangan sekarang buat marah rakyat lagi dengan kalah lalu jabatan gubernur tak mau lepas," lanjutnya.
Sanusi mengungkapkan, jika Jokowi tidak segera mundur dari jabatannya, pihaknya akan melakukan konsolidasi politik untuk menggulirkan hak angket demi melengserkan Jokowi dari jabatan sebagai gubernur.
"Kita kasih waktu sampai pendaftaran calon presiden dibuka KPU. Jika sudah daftar belum mundur juga, kita angket," ujarnya.
Menurut Sanusi, syarat untuk menggulirkan hak angket oleh anggota dewan adalah minimal disetujui dan ditandatangani oleh 15 orang anggota dewan dan lebih dari tiga fraksi. Menurutnya, selain Gerindra, di DPRD DKI Jakarta ada beberapa partai yang turut mendukung mundurnya Jokowi menjadi gubernur Jakarta.
Sebelumnya diberitakan, Joko Widodo memastikan diri siap dicalonkan menjadi presiden dari PDI-Perjuangan. Pernyataan Jokowi tersebut diungkapkan saat Jokowi blusukan di Rumah Si Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3/2014) pukul 14.49 WIB. Jokowi pernah mengatakan bahwa dirinya akan menjelaskan langsung kepada rakyat Jakarta soal pencapresannya. Namun, hingga saat ini, janji tersebut belum terwujud. Jokowi juga belum menentukan apakah ia akan mundur atau cuti panjang. (rep05)