Pekanbaru-Terkait tumpahan bahan bakar minyak mentah milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) di laut Dumai membuat Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Dumai mengirimkan laporan kepada Kementrian Lingkungan Hidup.
Laporan tersebut dibuat karena Chevron dianggap tidak koperatif dengan KLH Dumai. "Tidak ada laporan Chevron ke kita setelah terjadinya tumpahan minyak. Setelah kita turun tanggal 27 Maret lalu, atau sehari setelah kejadian," kata Basri, kepala KLH Dumai, Kamis (3/4/14).
Dikatakan Basri, akibat tidak tampak kesungguhan Chevron dalam penanganan tumpahan minyak tersebut, pihaknya membuat laporan ke Kementrian Lingkungan Hidup, Cq ke asisten Deputi Pengawasan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
"Minyak itu tumpah ketika sedang melakukan transfer dari papa Pertamina ke kapal Madelyn West di terminal Dumai. Sedangkan kapasitas muatan kapal tersebut sebanyak 300 ribu barel. Namun, Chevron hanya melaporkan minyak tumpah 10 barel. Untuk sementara kita percaya saja dulu, karena itu kan laporannya," katanya.
Sebagai data tambahan, informasi dihimpun dari lapangan, Selasa, minyak mentah tersebut tengah melakukan proses transfer dari pipa distribusi PT Pertamina ke kapal tanker bernama Madelyn West dengan kapasitas muatan sebanyak 300 ribu barel.
"Diperkirakan minyak tumpah karena muatan sudah penuh. Kru kapal lupa membuka kran, sehingga melimpah ke perairan," sebut sumber itu kepada pers yang enggan disebutkan identitasnya.
Ketika mengetahui kejadian luberan minyak mentah tersebut, jelasnya, langsung dilakukan penanganan secara cepat untuk membersihkan dari perairan dengan mengerahkan petugas pembersihan setempat.
Manager Communication CPI Wilayah Rumbai, Tiva Permata dalam keterangan persnya membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan, tumpahan minyak terjadi di terminal empat pelabuhan minyak CPI Dumai pada 26 Maret 2014.
Atas kejadian tersebut, lanjutnya, petugas perusahaan minyak dan gas bumi (migas) dengan cara pengebor, telah mengisolasi dan membersihkan tumpahan minyak yang berasal dari kapal Medelyn West yang tuntas dilakukan pada hari itu.
"Sebagai bagian dari keselamatan operasi, fasilitas pelabuhan CPI dilengkapi dengan prosedur, peralatan maupun kru penanganan tumpahan minyak yang selalu siap menangani insiden di perairan Dumai dan sekitar," katanya melalui pesan singkat telepon seluler.
Berbagai fasilitas tersebut, terangnya, selain untuk kepentingan keselamatan ketika melakukan operasi, pihaknya juga untuk memastikan keselamatan manusia dan lingkungan sekitar.
Pihaknya juga telah menganalisis terkait penyebab dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya hal serupa di kemudian hari. "Kami bekerja keras untuk memastikan agar kejadian ini tidak mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan," ucapnya. (rep05)/rtc)