Setelah beberapa hari cuaca kering akibat dampak siklon Gillian, pada Rabu 26 Maret 2014 siang, hujan mulai turun lagi di Riau. Modifikasi cuaca dengan menebarkan garam 5 ton dari pesawat Hercules dan Cassa, telah menghasilkan hujan di Pelalawan, Siak, Rohil, Inhil, Pekanbaru dan Kampar pada siang tadi.
"Satgas udara pada hari ini telah melakukan 346 kali pemboman air yaitu dengan helicopter Sikorsky 162 kali, heli Kamov 156 kali, dan heli Bolcow 28 kali," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (26/3/2014).
Sejauh ini, jarak pandang di Riau berkisar 3-7 km. Penerbangan sipil normal. "Kualitas udara membaik yaitu kategori sedang (di Petapahan, Dumai, Rumbai, Siak, Duri, Pekanbaru, Minas), dan tidak sehat (di Libo, Bangko)," ungkapnya.
"Jumlah titik api masih meningkat akibat pembakaran baru, dan sisa titik api lama yang nyala kembali. Pada pukul 17.00 WIB hotspot dari NOAA ada 68 titik yaitu Bengkalis 20, Dumai 21, Inhu 2, Meranti 6, Kuansing 1, Pelalawan 4, Rohil 6, Rohul 1, dan Siak 7," jelasnya.
Lanjut Sutopo, Kepala BNPB Syamsul Maarif selaku Komandan Satgasops juga telah memerintahkan menggeser pasukan ke daerah-daerah yang terbakar.
"Sekitar 3.000 personel gabungan dikerahkan memadamkan api di darat dan udara. Daerah yang sudah padam tetap dijaga agar tidak dibakar lagi. Luasnya daerah terbakar dan akses ke lokasi yang berat, menyebabkan api belum dapat dipadamkan semua," jelas Sutopo.
"TNI telah memadamkan 13 titik api, dan 29 titik api masih menyala. Yaitu di Inhu 1, Dumai 2, Bengkali 16, Pelalawan 1, Siak 4, Rohil 5. Sedangkan Manggala Agni padamkan api seluas 37,5 Hektar," tambahnya.
Hingga saat ini, tersangka pembakar lahan berjumlah 100 orang dan 1 korporasi (PT. NSP). KLH menyatakan 45 perusahaan pengelola HTI dan perkebunan terindikasi terlibat pembakaran di Riau. Pelayanan kesehatan dengan pengobatan gratis 267 pasien di 4 lokasi.(Rep01)