Jakarta-Pilot Malaysia Airlines MH370 Kapten Zaharie Ahmad Shah menerima telepon dari seorang perempuan misterius, sebelum pesawat itu take off dari Bandara Kuala Lumpur, 8 Maret lalu. Komunikasi itu berlangsung selama dua menit.
Dikutip dari laman Strait times edisi Minggu 23 Maret 2014, nomor selular yang menelepon Zaharie itu, ternyata dibeli dengan identitas palsu. Komunikasi ini merupakan salah satu dari sejumlah telepon yang masuk dan keluar dari handphone Zaharie, beberapa jam sebelum take off, seperti dikutip dari koran Inggris, The Mail edisi Minggu 23 Maret 2014.
Penyidik yang mengusut hilangnya MH370 tersebut mengkategorikan temuan ini sebagai petunjuk signifikan karena warga Malaysia harus mengisi data identitas atau nomor paspor mereka ketika membeli kartu SIM. Meski demikian, pembelian kartu SIM tanpa kartu identitas di sana tidak selalu identik dengan kegiatan terorisme.
Kepolisian mengetahui kartu SIM itu dibeli dengan identitas palsu setelah mereka menelusuri nomor itu hingga ke toko tempat kartunya dijual, di sbuah sudut Kota Kuala Lumpur. Pemilik toko mengaku bahwa nomor itu dibeli seseorang baru-baru ini dengan mencantumkan nama perempuan, tapi dengan identitas palsu.
Koran itu juga melaporkan bahwa penyidik sudah mewawancarai orang-orang yang menelepon atau ditelepon Pilot Zaharie, beberapa jam sebelum membawa pesawat jenis Boeing 777 itu lepas landas di hari nahas tersebut. Kepolisian juga melakukan hal yang sama kepada orang-orang yang berkomunikasi dengan Kopilot MH370 Fariq Abdul Hamid.
Secara terpisah, Kepolisian juga tengah memeriksa secara intensif istri sang pilot, Faizah Khan. Penyidik sempat menunggu wawancara Faizah ini selama dua minggu.
Meski masih tinggal dalam satu rumah, pasangan yang dikarunia tiga anak itu sudah pisah ranjang. Seorang sumber The Mail mengatakan, "Faizah sudah diperiksa petugas, tapi dia belum ditanyai detail mengenai kebiasaan dan pemikiran suaminya, beberapa hari sebelum membawa MH370 terbang."
Diberitakan sebelumnya, MH370 yang menghilang setelah sejam lepas landas dari Bandara Kuala Lumpur itu membawa 239 orang. Pesawat diduga menyimpang dari jalur penerbangan aslinya, yakni menuju Beijing.
Berdasarkan analisis data radar dan satelit, otoritas Malaysia menduga pesawat mengambil salah satu jalur dari koridor selatan dan utara. Kini, fokus pencarian berada di Samudera Hindia bagian selatan paska satelit beberapa kali menangkap citra obyek cukup besar. (rep05)