PEKANBARU-Selain berkonflik dengan wartawan saat jumlah pers ekspos tersangka pembakar lahan Cagar Bioesfer Giam Siak Kecil di Posko Satgas Karhula di Lanud Roesmin Nurdjadin, teryata Gubernur Riau Annas Maamun juga meradang kepada Kapolres Bengkalis AKBP Andry Wibowo.
Gubri Annas langsung gusar saat diminta Kapolres Bengkalis untuk tidak terlalu banyak bertanya pada tersangka pembakar lahan. Jawaban dari para tersangka dikhawatirkan akan membuat calon tersangka yang masih dalam penyelidikan melarikan diri.
"Pak, jangan ditanya semuanya, nanti nama-nama yang diungkapkan lari semua," pinta Kapolres pada Gubri Annas.
Namun Gubri Annas meresponnya negatif. Dengan suara bertekanan, mantan Bupati Rokan Hilir tersebut menyergah:
"Tuan siapa, kenapa dilarang-larang saya bertanya. Saya diundang ke sini, kalau begini saya tak usah bicara lagi lah.”
Menanggapi insiden dengan Gubri Annas, Kapolres Bengkalis tak terlalu mempermasalahkan. Sebagai penyidik, ia berkewajiban mencegah terjadi situasi yang bisa mengganggu jalannya proses penyelidikan. Langkahnya meminta pada gubernur murni berdasarkan pertimbangan profesionalitas tugas.
“Kalau nanti karena ditanya, para tersangka menyebutkan nama-nama kawan atau pihak yang terlibat lainnya, mereka bisa melarikan diri dan itu akan menyulitkan tugas penegakan hukum dalam kasus Karhutla,” ujarnya, seperti dilansir riauterkinicom, Jumat (21/3/14).
Secara pribadi, lanjut Andry, dirinya tak mempermasalahkan ucapan gubernur. Bahkan, meskipun tak diminta, ia ikhlas memaafkan kalau apa yang dilakukan gubernur dianggap salah. (rep05)