Jejaring sosial berbagi video singkat Vine milik Twitter telah menyembunyikan konten pornografi dari fitur pencarian layanan. Kini, Vine mengambil langkah lebih tegas dengan melarang dan akan menghapus semua konten pornografi serta seksual yang eksplisit.
Vine melakukan perubahan kebijakan itu pada Kamis (6/3/2014) karena ada sebagian kecil konten yang tidak patut untuk dipublikasi dan disebarkan kepada masyarakat.
"Untuk lebih dari 99 persen pengguna kami, hal ini tidak akan mengubah apapun. Untuk sisanya, kami tak punya masalah dengan konten seksual eksplisit di internet, namun kami hanya tak mau jadi sumber atas hal itu,” tulis Vine dalam publikasi di blog resmi.
Vine melarang keras publikasi konten video yang menunjukan tindakan seksual, memperlihatkan gambar telanjang yang provokatif, ataupun memperlihatkan kelamin. Vine akan menghapus seluruh konten macam ini, mulai dari video singkat yang dibagikan hingga foto profil pengguna.
Namun, Vine masih mempersilakan pengguna mempublikasi konten seksualitas yang mengandung nilai pendidikan, seni, alam, ataupun dokumenter.
Sejak pertama kali diluncurkan, Vine dimanfaatkan sebagian kecil pengguna untuk mempublikasi konten pornografi. Konten macam itu sebelumnya sudah disembunyikan oleh Vine agar tidak ditemukan saat pengguna mencari dengan bantuan tanda pagar (tagar/#).
Vine menegaskan akan membekukan akun pengguna yang melanggar aturan ini, bahkan akun tersebut bisa diblokir secara permanen.
Vine pada mulanya adalah perusahaan mandiri yang kemudian diakuisisi oleh Twitter pada Oktober 2012. Di bawah pengawasan Twitter, aplikasi Vine hadir di platform iOS pada Januari 2013, lalu ke Android pada Juni 2013, dan Windows Phone pada November 2013. (rep05)