Meski Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah menegaskan bahwa Tri Rismaharini tetap menjalankan tugas sebagai wali Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), namun Risma tidak menjawab dengan tegas bahwa ia akan tetap bertahan.
Hal itu terlihat saat Risma menghadiri acara bertema 'Indonesia Baru Nggak Ada Matinya Bersama grup musik Band Slank dan Wali Kota Surabaya' di Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Kamis (6/3) malam. Saat acara masuk sesi tanya jawab, salah satu penonton sekaligus mahasiswa ITS jurusan Sistem Informasi bernama Rosa menanyakan tanggapan Risma mengenai sikap warga Surabaya maupun masyarakat Indonesia yang ingin Risma tetap bertahan sebagai wali kota Surabaya.
“Bahkan di jejaring sosial twitter ada hashtag #SaveRisma. Apakah ibu Risma akan tetap bertahan jadi wali kota hingga akhir masa jabatan?” tanyanya kepada Risma, Kamis malam.
Mendapat pertanyaan demikian, Risma menjawab bahwa sebagai pemimpin ia mengaku telah mengorbankan hampir semua yang ia punya dikorbankan untuk warga Surabaya. Namun, disatu sisi ia menilai banyak urusan yang belum selesai dan ia juga melihat masyarakat masih banyak yang menderita kekurangan.
“Buat saya pribadi kalau saya tidak bisa menyelesaikannya, saya jadi tidak bisa tidur dan beban tersendiri. Beban itu menekan saya,” ujarnya.
Di satu sisi, kata Risma, dia hanya manusia yang penuh kekurangan salah satunya sifat putus asa. Kendati memiliki sikap seperti itu, ia mencoba melawan egonya.
“Jadi pertimbangan-pertimbangan itu (mundur) saya kembalikan ke Tuhan. Bagaimana Tuhan membantu saya,” katanya.
Kini, perempuan yang pernah menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya itu mengaku dirinya harus tetap menyampaikan kebenaran dan menjalankan kebaikan. “Karena bagaimanapun itu akan menjadi inspirasi dan contoh,” ujarnya.
Namun Risma enggan memberi komentar lebih lanjut seusai acara. Ia langsung memilih menghindar dari wartawan dan langsung meninggalkan acara. (Rep01)