Di Indonesia diperkirakan ada sekitar 726 bahasa daerah. Namun yang berhasil dipetakan ada 456 bahasa daerah. Kebanyakan bahasa daerah yang punah di luar Jawa.
''Kemungkinan bahasa daerah yang belum dipetakan tersebut punah karena tidak ada pemakainya lagi,''kata Kepala Balai Bahasa DIY Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tirto Suwondo di kantornya, Selasa (4/3).
Pemetaan bahasa daerah tersebut dilakukan sekitar 3-4 tahun yang lalu. Namun menurut peneliti asing maupun dari Indonesia yang meneliti bahasa daerah di seluruh Indonesia tidak sama jumlahnya. Namun data terakhir menyebutkan jumlah bahasa daerah di Indonesia sekitar 726 bahasa.
Dari 400 lebih bahasa daerah yang berhasil dipetakan tersebut, jumlah pemakai yang lebih dari satu juta orang hanya ada 13 bahasa antara lain: Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Bugis, Bahasa Minang, Bahasa Bali.
Penyebab punahnya bahasa daerah karena jumlah pemakainya semakin sedikit. Biasanya bahasa daerah itu hanya dikuasai oleh para orang tua, sedangkan anak-anaknya dan cucunya kehidupannya sudah modern sehingga banyak menggunakan bahasa Indonesia dan bahkan bahasa asing.
Diakui Tirto bahasa itu hidup sehingga mau tidak mau akan punah bila pemakainya sudah tidak ada. Karena bahasa hidup, maka bahasa yang besar akan mendesak bahasa yang kecil pemakainya.
Menurut Tirtopi , meskipun bahasa Jawa pemakainya masih banyak, tetapi dalam pergaulan anak-anak sekarang sudah tidak dipakai lagi. Anak-anak mulai enggan menggunakan bahasa Jawa maupun bahasa daerahnya karena tidak mempunyai nilai ekonomi yang bagus, tidak digunakan di dalam ujian nasional maupun dalam pergaulan anak-anak di sekolah maupun di lingkungannya.
''Bahasa Jawa biasanya hanya digunakan di dalam rumah tangga. Itupun bila suami isteri masih orang Jawa. Seperti saya orang Jawa dan isteri saya orang Sunda, anak-anak tidak memakai bahasa Jawa maupun Sunda, melainkan bahasa Indonesia,''katanya.
Untuk bahasa daerah yang jumlah pemakainya masih besar seperti Jawa, Sunda dan Bali, di sekolah masih diajarkan. Bahkan untuk bahasa Jawa pemakainya di tiga provinsi (DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur). Saat ini juga masih ada Kongres bahasa Jawa dan Kongres Bahasa Jawa tahun 2016 akan diselenggarakan di Yogyakarta . (Rep01)