Herdy M. Peter, pengusaha asal Depok, Jawa Barat, disebut menculik dan menyekap Supriyanto, pegawai Restoran Dimsum Festival di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Selasa, 18 Februari lalu. Bagaimana kronologis kejadiannya?
Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menuturkan kejadian berawal saat Herdi alias Peter mengunjungi Restoran Dimsum Festival. Herdy mengaku merasa tak nyaman dengan suasana di restoran itu.
Saat hendak pergi, Herdy mengajak salah satu pegawai restoran yang merupakan petugas parkir, Supriyono alias Black, ikut bersama dirinya. "Black dibawa ke rumah Herdy di Perumahan Sriwedari Depok," kata Rikwanto, kepada Tempo, akhir Februari lalu.
Di rumah itulah, Black ditawari obat-obatan. “Korban mengaku tak mengetahui jenis obat-obatannya,” kata Rikwanto.
Tak hanya itu, menurut Rikwanto, kepada polisi Black mengaku melihat suami anggota DPR dari Fraksi Demokrat Usmawarnie mengambil pistol. Setelah itu, Herdy mengajak Black duduk di teras dan bertanya soal atasannya. Namun, karena Black mengaku tak tahu, kata Rikwanto, Herdy menodongkan pistolnya ke dahi korban dan sempat melepaskan tembakan sebanyak dua kali ke udara.
Kemudian, menurut Rikwanto, pelaku mengatakan kepada korban, "Hari ini kamu selesai" dan menghentikan truk sampah yang melintas di depan rumah pelaku. "Melihat kesempatan untuk kabur, korban melarikan diri dengan naik taksi," kata Rikwanto.
Herdy telah ditangkap polisi 20 Februari lalu. Ia dicokok dengan senjata api jenis pistol, 150 butir amunisi pistol, ganja kering, empat paket sabu, dan satu unit bong penghidap sabu dari lokasi kejadian atau kediaman pelaku. "Saat ditangkap, pelaku dalam kondisi mabuk berat," kata Rikwanto.
Kondisi korban yang mabuk menyebabkan pemeriksaan terhadap pelaku belum dapat dilakukan. Keterangan baru diperoleh dari keterangan korban dan atasan korban, Adam. "Pelaku sudah diambil urin dan sampel darahnya untuk dites," kata Rikwanto. (Rep01)