BAGANSIAPIAPI - Harga elpiji ukuran 3 dan 12 kilogram di Kepenghuluan Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) terus meningkat tajam. Malahan, untuk ukuran 3 kilogram dipatok Rp25 ribu dan tabung 12 kilogram Rp140 ribu. Namun demikian, elpiji tergolong mudah didapat pada tingkat pengecer.
"Hasil pantauan kita di lapangan, harga elpiji 3 kilogram semula Rp22 ribu naik menjadi Rp25 ribu. Kemudian, elpiji ukuran 12 kilogram semula Rp105 ribu naik menjadi Rp140 ribu," kata Camat Pasir Limau Kapas, H Muhammad Nasir, Rabu (14/01/14).
Semua elpiji baik ukuran 3 kilogram maupun 12 kilogram itu, lanjut Nasir, dipasok dari dua daerah. Masing-masing dari Dumai dan Sumatera Utara (Sumut) melalui jalur laut. Hal tersebut dilakukan mengingat jalan tembus untuk sampai ke daerah Kecamatan Pasir Limau Kapas kondisinya belum tersedia. "Dengan adanya kenaikan harga itu, memang bisa mengurangi minat. Hanya saja, lantaran sudah menjadi kebutuhan, ya harus tetap didapatkan," sebutnya.
Nasir menjelaskan, meski harga jual di pasaran naik, namun soal stok masih mencukupi. Hanya saja, jumlahnya jauh berkurang bila dibandingkan sat normal sebelumnya.
"Kita sudah melakukan pengecekan langsung. Kalau ditinjau dari jumlah, memang sedikit menurun. Tapi, untuk stok, jelas masih mencukupi," kata Nasir.
Di sisi lain, dampak kenaikan harga elpiji itu tentu memberatkan masyarakat miskin meskipun menggunakan tabung ukuran 3 kilogram. "Sebagai daerah pesisir pantai, angka kemiskinan di daerah kita masih tinggi. Dengan naiknya harga itu, jelas bisa membuat masyarakat sulit mendapatkan elpiji. Kita berharap, agar kenaikan gas benar-benar hanya terjadi pada ukuran tabung 12 kilogram," harapnya. (rep1)