Boston - Bergaya hidup sehat ternyata mahal. Ini merupakan kesimpulan penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open secara online, pada 5 Desember 2013. Laporan merangkum 27 hasil riset dari 10 negara yang membandingkan antara biaya untuk hidup sehat dan biaya hidup tidak sehat.
Diet kaya buah, sayuran, kacang dan ikan berbiaya lebih tinggi sekitar US$ 1,5 per orang atau sekitar US$ 550 per tahun, jika dibandingkan dengan makanan yang mengandung daging dan biji olahan, lemak, gula dan makanan sejenis lainnya. Ternyata, proteinlah yang mendorong tingginya biaya makanan sehat ini.
Para ilmuwan menemukan bahwa protein sehat, misalnya satu porsi dada ayam tanpa kulit dan tulang, 29 persen lebih mahal dibandingkan dengan sumber makanan yang kurang sehat, seperti nugget ayam goreng.
"Untuk banyak keluarga dengan penghasilan rendah, hal ini bisa menjadi penghalang utama untuk mengkonsumsi makanan yang menyehatkan," kata penulis hasil riset Mayuree Rao, seperti dikutip situs Health Day, edisi 6 Desember 2013. Rao merupakan peneliti muda di Department of Epidemiology, Harvard School of Public Health, di Boston. Tambahan US$ 1,5 per orang per hari untuk makanan sehat, bagi keluarga berpenghasilan rendah sama artinya dengan kenaikan sekitar US$ 42 per minggu atau sekitar 30 persen dari kebutuhan makan keluarga ini.
Menurut Rao ini berbeda dengan keluarga menengah, di mana US$ 1,5 sebanding dengan harga secangkir kopi.
Menurut Dr. Hilary Seligman, assistant professor of medicine di University of California, San Francisco, makanan sehat menjadi mahal bagi keluarga karena melampaui biaya yang dijatahkan. Ia mencontohkan, keluarga kurang mampu kemungkinan tak punya biaya transportasi untuk pergi ke swalayan besar yang menjual buah-buahan dan sayuran segar. Mereka juga mungkin harus melakukan banyak pekerjaan, sehingga tidak punya waktu yang cukup untuk menyiapkan makanan sehat. (rep03)