Jakarta-Raja Dangdut, Rhoma Irama menghadiri diskusi 'Dialog Kebangsaan Mencari Pemimpin Masa Depan Umat' di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), hari ini. Saat berpidato, Rhoma yang digadang-gadang menjadi Capres dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku sudah menyuarakan antikorupsi jauh sebelum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk.
"Sebelum Indonesia membentuk KPK, saya sudah ciptakan lagu yang isinya agar negara ini memberantas korupsi," kata Rhoma di kampus UNJ, Jakarta Timur, Selasa (3/12).
Rhoma mengklaim dirinya adalah sosok capres yang multi talenta. Tidak hanya ahli seni dan agama, namun juga mengerti tentang dunia politik.
"Untuk menjadi capres saya sebetulnya tidak perlu mentransformasi diri dari seniman ke politik. Kalau anda lihat musik Rhoma, di sana ada politik, ada agama dan seni," jelasnya di depan ratusan mahasiswa UNJ.
Selain itu, Rhoma mengakui dirinya merupakan calon pemimpin yang menghormati kebebasan beragama. Bahkan, lanjutnya, dia juga mendukung kebebasan hak asasi manusia (HAM). "Sebelum dunia Internasional menyatakan kebebasan HAM, tahun 1980 saya sudah menyatakan kebebasan beragama, kebebasan HAM," tegasnya.
Dalam acara itu, Rhoma juga menyatakan visi misinya sebagai capres, bukan kali ini saja. Namun, dia telah lama menyampaikan juga dalam tiap lirik lagu dangdutnya. "Visi-misi saya tidak hanya dalam pencapresan ini saja. Tapi jauh sebelum ini, anda lihat lagu-lagu saya," ungkap Rhoma. (rep05)