Siswaja Muljadi, Caleg DPRD Riau Partai Gerinda

Berjuang Membangun Kampung Halaman

BAGI Ir Siswaja Muljadi, atau biasa disapa Aseng UB, menjadi calon anggota legislatif di DPRD Riau melalui Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerinda) nomor urut 2 dari daerah pemilihan (Dapil) Rokan Hilir, tahun 2014 ini adalah tantangan untuk membuktikan tekad perjuangannya membangun kampung halaman. 
 
Dengan berpegang visi, setiap warga negara Indonesia harus ikut berperan aktif dalam semua bidang kehidupan, baik ekonomi, sosial dan budaya serta politik, owner Toko Usaha Baru (UB) dan Direktur PT Mulyacitra Wirapratama (hotel Bintang Mulia) Bagan Batu, Kecamtan Bagan Sinembah, Rokan Hilir ini berjanji akan memperjuangkan nasib kaum miskin di daerahnya apabila dipercaya menjadi anggota DPRD Riau 2014 mendatang.
 
Membangun dan memperjuangkan Kabupaten Rokan Hilir yang lebih baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya dan politik melalui  legislatif adalah misinya duduk di kursi DPRD Riau. Sehingga, membuka jalan keterwakilan asli putera daerah Rohil di parlemen Riau dengan memperjuangkan pembangunan daerah suatu mimpi yang mulia ia miliki. "Rokan Hilir harus dibangun oleh orang Rohil sendiri," sebut Siswaja. 
 
Sebagai putera Rohil, dirinya ingin terus melakukan kegiatan yang memberi manfaat bagi masyarakat sekitar kita meski membelakangkan kepentingan diri sendiri dan keluarga. "Peran sosial ini bisa dilakukan oleh setiap insan. Karena, semua masyarakat mempunyai kesempatan sama tanpa melihat latar belakang agama, suku dan sosial ekonomi. Siapa saja orang yang ingin membangun Rohil dengan hati nurani dan moral baik, maka harus diberi kesempatan seluas luasnya," ujar Tokoh Masyarakat Tionghoa Rohil ini.
 
Diterangkannya, masyarakat setahun ini tiba-tiba dikejutkan dengan kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Ahok yang bekerja suka rela dan iklas tanpa kepentingan pribadi. Berkaca dari itu, sambungnya, semua pasti rindu akan kepemimpinan tanpa pamrih, korupsi, kolusi dan tanpa nepotisme. "Jadi, tidak heran kalau kita sangat mengeluh-eluhkan kepemimpinan bersahaja dan pro rakyat. Kalau di Jakarta, ada Jokowi-Ahok, kenapa di Rohil tidak ada seperti mereka? Kapan merka akan muncul? Jawabannya semua kembali kepada masyarakt," tegasnya.  
 
Bila kita membuka dan memberi kesempatan, sambungnya, tidak memberi beban yang berlebihan kepada caleg pada saat kampanye (meminta sumbangsih berlebihan atau wani piro), maka kepemimpinan seperti ini akan muncul. "Mari kita sadari sejak dini potensi yang ada di daerah kita. Mari kita beri kesempatan yang luas, dan mari dukung pemimpin yang mempunyai karakter baik dan kuat. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi. Salam Indonesia Raya," ujarnya. (rep1)