UPAYA untuk menemukan jasad Fitri yang diterkam buaya sejak Selasa (19/11/2013) hingga Rabu (20/11/2013) malam dengan cara menyusuri sungai Rokan yang dilakukan warga Kepenghuluan Bangko Mukti, Kecamatan Bangko Pusako tak membuahkan hasil. Bahkan, upaya mendatangkan pawang buaya juga dengan ritual malah menjadi cerita bualan tanpa hasil.
Pawang buaya asal Rantau Kopar bernama Mumaidi yang sempat didatangkan, melalui kemampuannya menerawang keberadaan buaya dan korban sempat menuturkan ritual pemanggilan buaya harus dilakukan usai magrib. Tetapi, syarat khusus yang diminta adalah menyediakan beras kuning yang sudah disediakan oleh keluarga korban.
Usai menunaikan sholat magrib, Humaidi kemudian berzikir tanda meminta bantuan Allah SWT. "Mudah-mudahan doa kita dikabulkanNYA. Namanya juga kita bermohon," tutur Muhaidi, Rabu (20/11/2013) malam.
Lanjut Humaidi, dia memperkirakan untuk memanggil buaya yang memakan korban butuh waktu setengah jam. Namun, waktu belalu apa yang diucapkannya tak terbukti. "Biasanya tidak lama itu pak, sekitar setengah jam," katanya meyakinkan.
Malahan, ocehan Humaidi dalam penerawangannya, ciri-ciri buaya itu berwarna hitam dan sudah pernah memakan orang dewasa sebelumnya serta buaya itu datang dari luar daerah.
"Buaya tersebut bukan buaya penghuni sungai Rokan. Buaya itu datang dari luar ke sungai ini memangsa manusia akibat ada warga karena melakukan kesalahan," kicaunya tanpa menjelaskan apa kesalahan warga seperti yang ditudingnya.
Sampai larut malam dalam ocehanya, jasad korban tak kunjung ditemukan. Namun, Muhaidi menyarankan kepada warga agar melanjutkan pencariamn korban keesokkan hari sambil berpamitan pulang ke rumahnya Rantau Kopar. "Kita cuma bisa mengusahakannya. Untuk memastikannya kita tak bisa," kilahnya.
Padahal, Tim SAR Pekanbaru dibantu petugas Polsek bangko dan warga sudah menjalankan saran Humaidi dengan mencari ke lokasi yang di arahkan pawang buaya itu tetapi hasilnya nihil.
"Setengah jam kami menyusuri sungai seperti yang disampaikan pawang, tetapi di lokasi tak menemukan jejak buaya dan korban," ketus Anggota DPRD Rohil, Dedi Humadi yang turut bersama warga sejak kabar Fitri hilang dimangsa buaya.
Akhirnya, Tim memutuskan pulang meski dengan tangan kosong pukul 23.00 WIB. "Sesuai petunjuk dari pawang kami sudah dilakukan. Namun tidak juga menemukan tanda-tanda adanya buaya yang memakan korban itu kita temukan. Akhirnya kami terpaksa pulang," ujar Dedi Humadi dengan nada kesal. (rep1)