PEKANBARU - Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Riau menangkap lima dari sembilan orang perampok antar provinsi. Perampok bersenjata api itu beraksi di Bengkel Leo Otomotif Pekanbaru, beberapa waktu lalu.
Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol DTM Silitonga didamping Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo SIK, mengatakan, kelima tersangka dibekuk di tempat dan waktu yang berbeda. Empat tersangka lain masih diburu.
"Tersangka pertama yang ditangkap berinisial DR di Kotamadya Dumai, beberapa waktu lalu. Pengembangan dari DR, ditangkap TP dan HJ di Kabupaten Rokan Hulu. Setelah dilakukan pengembangan ditangkap lTO di Medan. Terakhir ditangkap adalah HT," ujar Silitonga, Senin (4/11/2013).
Dijelaskan Silitonga, saat beraksi para tersangka mempunyai peran berbeda-beda. Ada yang menyetir mobil, ada yang melumpuhkan security, ada yang membongkar brankas, dan ada yang memantau situasi.
Menurut Silitonga, lima tersangka dan empat lainnya yang masih buron sudah beraksi delapan kali. Pelaku beraksi tujuh kali di Pekanbaru. Mereka juga beraksi di Medan, Bangka Balitung dan Jawa Tengah.
Di setiap daerah tempat beraksi, pelaku memiliki jaringan tersendiri. "Bisa dikatakan mereka ini perampok lintas provinsi. Itu hasil penyidikan," imbuh Silitonga.
Dari tangan kelima tersangka, polisi berhasil menyita sepucuk senjata soft gun, tali rapia, rompi loreng tentara dan pecahan kaca. Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP.
Data dihimpun dari kepolisian, Leo Otomotif digasak sembilan rampok Jumat (13/9/2013) dinihari lalu.
Pelaku mengendarai mobil dan membawa senjata api, linggis dan kampak. Saat beraksi, pelaku menyekap dua petugas keamanan. Setelah itu pelaku masuk ke dalam bengkel setelah memecahkan kaca bagian depan.
Di dalam kantor bengkel, kawanan ini membongkar brankas dan berhasil membawa kabur uang Rp40 juta dan 4 ribu dolar Amerika serta sejumlah perhiasan di dalam brankas. Akibat kejadian ini, Leo Otomotif merugi Rp200 juta.
Sebelumnya, 20 Mei 2013, pelaku merampok gudang Ice Cream Walls di Jalan Soekarno-Hatta. Di sana, pelaku berhasil menggondol Rp200 juta. "Di sana, pelaku juga menyandera security," ucap Silitonga.
Tanggal 25 Mei 2013, pelaku beraksi di Iin Swalayan Jalan Soekarno-Hatta. Di sana, mereka membongkar mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan berhasil menggasak Rp230 juta.
Selanjutnya, tanggal 5 Agustus 2013, pelaku merampok gudang Ajinomotodi Jalan Siak II, Palas. Pelaku berhasil melarikan Rp244 juta. Para pelaku juga beraksi di gudang sembako di Jalan Garuda Sakti, toko perabot di Jalan Soekarno-Hatta, gudang cat di Jalan Arengka dan Kantor Pegadaian di Tenayan Raya. Dari aksi itu, pelaku tak berhasil. (rep1)