SEJAK lepas dari kabupaten induk, Bengkalis, Rokan Hilir terus berbenah dalam segala hal. Perubahan dan kemajuan dalam bidang pembangunan terus diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Meski di sisi lain masih terdapat segala bentuk kekurangan.
Namun demikian, perubahan diarahkan demi kemajuan menutupi kekurangan bukanlah proses yang mudah dalam pelaksanaan pembangunan. Berbicara soal fasilitas, sarana dan prasarana hingga di bidang kesehatan dan pendidikan, harus diakui masih ditemukan kekuranga. Namun, apapun bentuknya dalam sebuah pembangunan tak lepas dari sebuah proses panjang.
Maka, proses tahapan harus terus kita lalui dengan penuh rasa tanggung jawab untuk mewujudkan Kabupaten Rohil yang lebih bagus lagi. Pembangunan di segala bidang yang dilaksanakan merupakan sebuah proses yang memerlukan dana dan waktu serta kemampuan. Proses pembangunan secara langsung dapat dilihat dari pelaksanaannya sendiri. Dimana, proses pelaksanaan pembangunan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Kita terus menerima masukan secara langsung dari masyarakat. Dari masukan masyarakat itulah akan terus kita godok untuk dianggarkan dalam APBD jika masukan itu wujud pembangunan fisik. Walau, untuk mencukupi permintaan secara keseluruhan harus kita akui perlu tahapan yang diprioritaskan. Tetapi, itulah pembangunan yang merupakan sebuah proses sesuai dengan tahapan tang ada.
Mengingat pembangunan sebuah proses yang memerlukan tahapan, pelaksanaannya harus mengacu pada skala yang diprioritaskan. Tidak seperti lampu Aladin yang digosok "sim sala bim" bangunan langsung jadi. Pembangunan itu tidak mudah seperti membalikan telapak tangan.
Dari tahapan hingga proses, pembangunan dilakukan dengan menggunakan sistim skala prioritas. Mana pembangunan yang benar-benar mendesak dan menyangkut soal kepentingan publik, maka itu yang harus didahulukan. Untuk masuk dalam skala yang dipriotaskan itu, sudah jelas memerlukan kajian dan aspek yang ditimbulkan. (rep-01)