PASIR PANGARAIAN - Sejumlah Orang Tak Dikenal (OTK) membakar rumah Ahmad Irfan, Kepala Desa (Kades) Kepenuhan Raya, Kecamatan Kepenuhan, Ahmad Irfan, Senin (30/9/2013) sekitar pukul 04.00 WIB.
Ahmad Irfan mengatakan, mereka sekeluarga telah mengosongkan rumah tersebut. Dia dan keluarga terpaksa pindah ke tempat aman demi karena selalu diancam OTK yang sudah mengancamnya.
“Saat kebakaran, rumah kondisi kosong. Kami sekeluarga tinggal berpindah-pindah, mencari di mana tempat aman, dan mengantisipasi saya dibantu warga jaga malam, namun naas pada subuh kami kecolongan rumah saya yang kosong dibakar OTK,” terang Ahmad Irfan, Senin (30/9/2013).
Kades mengaku sudah melapor kejadian itu ke Polsek Kepenuhan, Senin subuh tadi sekitar pukul 04.30 Wib. Kepada polisi Ahmad mengatakan, warga menemukan sebuah jirigen plastik baru dan diduga bekas bensin.
“Jirigen kini sudah diamankan sebagai barang bukti. Warga mengaku, tidak ada melihat orang mencurigakan pada subuh tadi. Karena kejadian saat warga sedang istirahat setelah berjaga pada malam hari,” ungkap Ahmad Irfan.
Sebelum insiden dugaan pembakaran rumah, Kades Ahmad Irfan dan Kaur Pembangunan Desa Tasriman (30), jadi korban penganiayaan serta pemukulan secara beramai-ramai dilakukan kelompok H RT Cs oknum pensiunan anggota TNI.
Bahkan kasus dugaan penganiayaan yang sudah dilaporkan ke Polres Rohul melalui Polsek Kepenuhan sesuai Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor STPL/45/IX/2013/Sek.Kepenuhan, dengan pelapor atas nama Kaur Desa Pembangunan Desa, Tasriman, beberapa hari lalu.
Pemukulan Ahmad dan Kaurnya, berawal desakan warga agar kebun desa yang selama ini dikelola H RT cs ditinjau kembali. Pasalnya, harga tandan buah segar serta timbangan tidak sesuai dengan standarnya. Warga mendesak kontrak H RT yang berakhir Oktober ini tidak diperpanjang lagi.
Atas permintaan itu, Ahmad berniat menggelar pertemuan antara masyarakat dengan H RT cs. Namun, saat hendak mengundang H RT, Rabu (25/9/2013) malam, Ahmad dan sejumlah perangkat desa lainnya mendapat perlakuan tak wajar.
Bahkan, Ahmad sempat disekap di rumah H RT oleh sejumlah orang yang diduga tukang pukul H RT hingga pukul 22.00 WIB. Sepulang dari sana, wajah Ahmad terlihat memar. Dia mengaku dipukuli H RT. Ahmad juga mengaku dipaksa memakan surat undangan rapat yang akan diberikan kepada H RT.
Merasa nyawanya dan keluarganya terancam, Ahmad pun melapor ke polisi. Tetapi, laporan itu tidak ditakuti H RT Cs. Dia malah menganiaya Tasriman, Jumat (27/9/2013) pukul 11.30 WIB, saat hendak hendak shalat Jumat di kediamannya hingga babak belur.
Tasriman bisa selamat setelah kabur ke hutan. Dia baru pulang setelah Camat Kepenuhan Evan Sanjaya dan Polsek Kepenuhan menjamin keamanannya. Awalnya, Tasriman bersikukuh tak mau pulang karena takut dibunuh.
“Kita minta, kepolisian tegakan keadilan, bila salah katakan salah. Saya hanya sebagai menjembati warga dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di desa, dan tidak ada maksud lainnya,”terang Ahmad Irfan.
Bahkan teror terhadap Kades Ahmad Irfan dan Kaur Pembangunan Desa Kepenuhan Raya Tasriman belum berakhir. Karena sejak adanya laporan ke Polsek Kepenuhan Jumat (27/9/2013) lalu, keduanya masih terus diteror. Karena itu, Kades dan Kaur kini harus berpindah tempat dan dijaga warga. Sebelumnya keduanya juga meminta perlindungan hukum ke Polres Rohul, namun belum ditanggapi hingga rumah Ahmad Irfan dibakar oleh OTK Senin subuh. (rep1)