PEKANBARU - Asosiasi Petani Sawit Swadaya Amanah merasakan benar penerapan prinsip pengelolaan berkelanjutan Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dapat membawa banyak manfaat positif bagi mereka.
"Tidak hanya produksi meningkat, kami juga lebih peduli terhadap lingkungan sekitar," kata Sunarno Ketua Asosiasi Petani Sawit Swadaya Amanah yang sehari-hari memperoleh pendampingan dan binaan teknis budi daya kelapa sawit dari Asian Agri Grup.
Berbagai hal yang masuk dalam pembinaan Asian Agri Grup, lanjutnya seperti pola pemupukan. Sebelum mendapat pembinaan, petani memupuk menurut selerenya masing masing. Setelah dibina mereka diberi pengetahuan tentang analisa daun sebelum pemupukan. "Kini kami jadi mengerti bagaimana memupuk tepat waktu, dosis dan tempat," jelasnya, Selasa (24/9/2013)
Begitu juga dalam pemakaian herbisida, petani biasanya asal dosis tinggi biar gulma cepat mati. Tapi setelah mendapat pembinaan, mereka menyemprot dengan takaran tepat. Dengan pembinaan ini, produksi sawit mereka meningkat dari biasanya 16 ton per hektare per tahun menjadi 22 hektare per hektar per tahun dengan usia tanaman sawit saat ini sekitar 12 tahun. "Kalau dulu penyemprotan herbisida memakan biaya Rp1 juta per hektare per tahun, setelah dibina kami bisa menghemat biaya menjadi Rp400 ribu per hektar per tahun," ungkapnya.
Seluruh standart operation procedur (SOP) yang diterapkan perusahaan juga dilaksanakan para petani dalam asosiasi ini. Sejumlah SOP tersebut seperti pemanenan menggunakan pelindung diri saat akan memotong sawit, tidak memperkerjakan anak di bawah umur, orang lanjut usia ataupun ibu hamil.
Penerapan prinsip pengelolaan sawit berkelanjutan ini berbuah manis ketika asosiasi ini mendapat sertifikat dari RSPO pada 1 Agustus 2013 lalu. Sertifikat ini diraih atas kerja keras dan kerjasama terpadu antara pihaknya dengan pemerintah, Asian Agri dan WWF serta Carefour Fondation. "Sertifikat ini merupakan yang pertama sekali di Indonesia yang diberikan oleh RSPO kepada asosiasi petani swadaya kelapa sawit binaan perusahaan," kata Sunarno. (rep1)