BAGANSIAPIAPI - Senin (23/9/2013) pagi, Kartiani (37), warga Kepenghuluan Babussalam, Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) ini memboyong anaknya, Siwon (11) ke Kantor Bupati, Jalan Merdeka, Bagansiapiapi. Kedatangannya itu berharap bisa bertemu dengan Bupati H Annas Maamun demi kesembuhan anaknya yang didiagnosa mengalami sumbing wajah sejak lahir.
Pasalnya, ibu ini tak memiliki uang untuk membawa anaknya menjalani pengobatan rutin Siwon. Sayang, impiannya bertemu Bupati kandas karena Annas Maamun tengah dinas luar ditengah kesibukannya menjadi Kepala Daerah. "Ingin bertemu bapak Bupati, siapa tahu bapak Bupati mau membantu biaya pengobatan anak saya yang mengidap sumbing wajah sejak lahir ini," lirih Kartini sambil terus menggendong Siwon dalam dekapannya di dampingi anak perempuannya selain Siwon.
Kartiani memiliki enam orang anak, Senin itu, ia berangkat dari Pujud menuju Bagansiapiapi sekitar pukul 07.00 WIB, dan menginjakkan kakinya di kota ikan itu 2 jam kemudian. "Tak tahu harus gimana lagi. Ongkos buat kesini (Bagansiapiapi) saja saya minjem tetangga. Mungkin sampai ketemu dengan para dermawan yang mau membantu anak saya ini, baru saya pulang," ucapnya sedih.
Katanya, Siwon harus menjalani operasi dengan biaya yang tak sedikit untuk ukuran kehidupan ekonomi seperti dirinya yang hanya kerja serabutan bersama suami. Kartiani mengisahkan, cacat wajah yang diderita anaknya sejak lahir itu membuat Siwon tidak mampu makan secara normal, karena mulutnya selalu terbuka dan tidak bisa dirapatkan.
Ketika salah satu instansi pemerintahan menggelar operasi bibir sumbing, Kartini mendaftarkan anaknya sebagi peserta. Nmaun, kala itu dokter yang menanganinya menyarankan agar Siwon dioperasi secara khusus. "Padahal waktu itu saya sudah urus surat miskin dari desa agar anak saya bisa ikuta operasi bibir sumbing dengan harapan sedikit meringankan beban Siwon. Tapi gagal, dokternya menyarankan operasi khusus," kenangnya sambil mengusap air mata.
Menurut pengakuan Kartini, biaya operasi khusus yang harus disiapkan tak kurang dari Rp100 juta. "Kata dokter, Siwon harus operasi pada bagian rongga dan operasi plastik. Dari mana kami mendapatkan uang sebanyak itu. Sedangkan suami saya tidak memiliki pekerjaan tetap, terkadang membersihkan ladang orang dan terkadang ikut menangkap ikan. Sedang untuk makan saja susah," urainya semakin sedih.
Selama ini, Siwon hanya mengonsumsi susu kemasan. "Kalau hanya mengandalkan surat miskin untuk operasi Siwon di rumah sakit, rumah sakit mana yang mau menanggungnya tanpa biaya? Sedangkan untuk biaya beli susu Siwon saja, saya dan suami kesulitan, padahal itu adalah kewajiban konsumsi Siwon, ya terpaksa sering ngutang di kedai demi susunya. Hnaya bantuan dermawanlah yang kami harap saat ini. Semoga saja Allah mendengarkan doa kami untuk Siwon," harapnya mengenang derita anaknya. (rep1)