TEL AVIV – Sebuah laporan menyebut Israel kini memiliki 80 rudal berhulu ledak nuklir. Pemerintah Israel selama ini menutupi kemampuan senjata nuklir yang dimilikinya.
Laporan itu ditulis oleh dua pengamat senjata nuklir, Hans Kristensen dan Robert Norriss, di majalah Bulletin of Atomic Scietists. Kedua pengamat itu mengambil data dari dokumen milik Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (DIA).
DIA merupakan lembaga intelijen milik militer AS. Lembaga tersebut melaporkan hasil intelijennya kepada panglima militer AS.
“Israel tidak pernah berterus terang tentang kemampuan senjata nuklirnya. Namun, dokumen DIA yang dibuat pada 1999 menunjukkan, Israel memiliki setidaknya 80 rudal berhulu ledak nuklir,” tulis Kristensen dan Norriss, seperti dilansir okezone.com dari Bulletin of Atomic Scientists, Senin (16/9).
“DIA memperkirakan jumlah rudal berhulu ledak nuklir milik Israel tidak akan banyak berubah hingga 2020,” lanjut mereka.
Sikap tertutup Israel membuat Negara Zionis itu dengan mudah mengecam program nuklir negara lain. Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu kerap mengutuk program nuklir milik Iran. Dia bahkan mengancam akan melakukan serangan jika Iran tidak menghentikan ambisi nuklirnya.
Sikap Netanyahu mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS). Presiden AS Barack Obama harus mengambil pelajaran dari isu senjata kimia Suriah. Pemerintah Suriah akhirnya bersedia memusnahkan senjata kimia yang dimilikinya di tengah ancaman serangan dari AS dan sekutunya. (rep05)