BAGANSIAPIAPI - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau akhirnya menurunkan tim-nya untuk melakukan kajian terkait abrasi sungai Jumrah yang semakin mengkhawatirkan warga Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir. Tim bekerja mulai dari lokasi jembatan Jumrah yang terancam ambruk di Kepenghuluan Jumrah tersebut akibat dihantam abrasi berkesinambungan.
Hal ini diakui Penghulu Jumrah, Sukardi, Minggu (15/9/2013). "Ya, tim PU Riau sudah melakukan kajian terkait abrasi sungai Jumrah. Mereka melihat kondisi jembatan Jumrah dan rumah penduduk yang di Daerah Aliran Sungai (DAS). Hasilnya belum disampaikan kepada kami selaku pemerintahan desa," terang Sukardi.
Belakangan, rumah-rumah penduduk di DAS terancam hanyut akibat abrasi di tepian sungai. Di samping itu, ironisnya kondisi jembatan Jumrah juga terancam ambruk apabila Dinas PU Riau yang sudah berkali-kali mendapat laporan belum juga turun ke lokasi. "Baru kali inilah mereka turun, padahal keluhan ini sudah disampaikan sejak beberapa tahun belakangan," timpal Sukardi.
Padahal, jembatan Jumrah sebagai urat nadi masyarakat karena jembatan ini adalah akses penghubung jalan lintas Pekanbaru-Bagansiapiapi. "Padatnya lalulintas kenderaan di atas jembatan tentu membuat kita khawatir apabila tak segera diperbaiki. Sementara jembatan itu milik dan tanggung jawab pihak Pemerintah Provins Riau. Sementara belakangan ini yang melakukan perawatan kami tketahui hanya Pemkab Rohil saja," jelasnya.
Untuk itu, dirinya meminta PU Riau menangani kasus ini dengan serius. "Kita harap tepian sungai diturap. Atau dibuat bendungan untuk menahan atau mencegah terjadinya pengikisan tanah akibat abrasi. Sekarang ini kondisi pinggiran sungai sudah semakin memprihatinkan dan mengancam pemukiman serta perkebunan warga," ungkapnya. (rep1)