BAGANSIAPIAPI - Belakangan ini, petani karet semakin terjepit akibat kurangnya perhatian pemerintah untuk menjadi pendamping bagi mereka. Padahal, di sektor perkebunan ini, petani bisa hidup lebih layak jika mendapat perhatian serius. Karet sendiri untuk wilayah Kabpaten Rokan Hilir banyak ditemukan di hampir seluruh kecamatan seperti Tanah Putih, khususnya di Kepenghuluan Menggala Sakit dan masih digeluti warga sebagai sumber pendapatan.
Hal ini disampaikan Penghulu Menggala Sakti, Najaruddin, Jumat (6/9/2013). "Tak ada jalan lagi kecuali dinas terkait harus peduli dengan petani karet. Belakangan kan petani sawit saja yang mendapat perhatian. Melalui dinas terkait, petani dapat melakukan upaya pendamping demi menyelamatkan karet agar tidak terus ditinggalkan petani," harapnya.
Menurut Najaruddin, berbagai upaya meski dilakukan terhadap petani karet. "Pendekatan yang dilakukan adalah untuk memberikan arahan agar para petani karet bisa meningkatkan produksinya, sekarang kan justru petani beralih ke kebun sawit, karet ditinggalkan," cetusnya.
Dengan begitu, katanya peningkatan produksi diyakini akan tercapai. "Sehingga daya jual dapat ditingkatkan sesuai dengan kualitas karet yang dimiliki. Perkebunan karet yang ada di Kepenghuluan Menggala Sakti dan sekitarnya sangat banyak jumlahnya, tak terhitung. Ini kan bisa mengangkat perekonomian yang cukup menjanjikan," katanya. (rep1)