Jakarta - Aksi heroik seorang buruh migran asal Indonesia di Taiwan, Sarini (35), mendapat sorotan pemerintah Taiwan. Perempuan asal Indramayu ini pun dibanjiri pujian dan menjadi buah bibir media setempat.
"Tindakan Sarini menjadi contoh yang baik. Aksi menolong lansia yang biasa dia jaga mendapat perhatian luas masyarakat dan pemerintahan di sana," ujar Direktur Perlindungan WNI Tatang Razak, saat dihubungi detikcom, Kamis (25/4/2013).
Kepala Pekerjaan dan Pelatihan Komite Buruh Taiwan, Lin San Gui, Wakil Camat Kabupaten Changhua, Yang Zhang Zhong, Kepala Kantor Perwakilan Indonesia untuk Taipei Ahmad Syafrie Nurmatias menyempatkan menjenguk Sarini yang masih terbaring di RS Ren He Taiwan.
"Mereka memuji dan terkesan atas perbuatan Sartini yang mencintai nenek yang diasuhnya seperti keluarga sendiri," ujar Tatang.
Tatang menambahkan, Sarini bukan kali pertama bekerja di luar negeri. Sebelum bekerja di Taiwan, dia pernah mengenyam pengalaman kerja sebagai buruh migran di Singapura dan Hong Kong.
Sarini sendiri saat ini masih dalam kondisi perawatan di rumah sakit karena cedera di tangan dan kaki, saat berupaya menyelamatkan lansia yang sengaja menceburkan diri ke sungai.
"Dia masih dirawat di rumah sakit dan mendapat pendampingan psikolog," terang Tatang.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (17/4) lalu. Sarini saat itu tengah membawa jalan-jalan seorang lansia, Tsai, di sebuah taman dengan kursi rodanya. Saat melintasi Pabao Yichuan, sang nenek yang kerap mengeluh sakit sering mengatakan ingin mengakhiri hidupnya.
"Tidak diduga, tiba-tiba (Tsai) langsung melompat dari kursi rodanya hingga terjatuh ke sungai," cerita Tatang Razak.
Sarini yang tidak bisa berenang itu spontan terjun ke sungai untuk menyelamatkan sang nenek. Akibat aksinya itu Sarini mengalami cedera di tangan dan kaki. Meski demikian, dia berhasil memeluk erat sang nenek dan sempat bergumul selama 10 menit di dalam air. (rep/01)