BANGKO PUSAKO - Hujan yang mengguyur di beberapa wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Rabu (26/6) dini hari berdampak kurangnya kabut asap di daerah itu. Bahkan jarak pandang yang
sebelumnya hanya puluhan meter kini mulai terlihat tipis bagi pengendara dan lainnya. Selain itu, warga yang biasanya beraktifitas di luar rumah menggunakan masker, kini hal itu tak tampak lagi.
"Alhamdulillah, hujan yang mengguyur beberapa wilayah di Rohil, Rabu dini hari berdampak kurangnya kabut asap. Ini menandakan titik api mulai berkurang di sejumlah wilayah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)," ujar Kapolres Rohil, AKBP Tonny Hermawan.
Menurutnya, meski kabut asap sudah tak pekat lagi dan diyakini kasus Karhutla mulai berkurang, masyarakat diminta tetap melakukan pengawasan titik api susulan. Pasalnya, kabut asap yang selama ini timbul akibat Karhutla di lahan gambut sulit untuk dipadamkan.
"Meski begitu, kita minta masyarakat tetap melakukan pengawasan Karhutla bersama tim kita. Karena, kita tetap menyiagakan personil yang siap diterjunkan kapanpun untuk melakukan penindakan Karhutla sampai benar-benar bebas asap di Rohil," tegasnya.
Camat Bangko Pusako, sukardi menambahkan, kabut asap di wilayahnya sebelumnya yang begit pekat kini berangsur tipis akibat diguyur hujan. "Hari ini (Rabu, 26/6 kemarin, red), kabut asap di wilyah kita sedikit berkurang. Kini, warga sudah memulai kembali aktivitasnya di luar. Bahkan, warga yang sebelum banyak menggunakan masker kini hal itu mulai tidak terlihat lagi," tambahnya.
Meski demikian, kata Sukardi, pihaknya tetap mengimbau warga agar tidak lagi melakukan pembakaran lahan apabila membersihkan kebunnya. "Sebelumnya kan kabut asap lebih disebabkan untuk wilayah kita terjadinya Karhutla di Kenghuluan Bangko bakti, Kepenghuluan Teluk Bano dan Kepenghuluan Bangko Kanan. Kita harap hal buruk ini tak terulang lagi," imbaunya.
Sementara itu, warga yang sebelumnya harus mengungsi akibat bencana Karhutla kini sudah mulai pulang ke rumahnya masing-masing. "Setelah tim memantau ke lapangan dan titik api berkurang, warga yang sebelumnya mengungsi sudah kita imbau untuk pulang ke rumahnya masing-masing," tambah Sukardi.
Sebelumnya, ratusan warga pengungsi mendirikan tenda-tenda darurat di Posko penampungan yang berada di KM 17 Kepenghuluan Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako. "Meski sudah kembali kerumah mereka tetap mendapatkan bantuan yang masih tersedia di Posko," katanya.
Selama tinggal di tenda pengungsian, lanjut Sukardi, pihaknya telah berupaya memberikan pelayan yang maksimal terhadap seluruh warga yang tinggal di barak tersebut. Dengan begitu, semua warga yang mengungsi dipastikan kesehatannya terjaga. "Alhamdulilah semua warga pengungsian yang tinggal di posko dalam kondisi sehat, mulai dari balita hingga warga berusia dewasa," katanya. (rep/01)