JAKARTA - Hingga saat ini PDI Perjuangan belum menentukan siapa pengganti posisi almarhum Taufiq Kiemas sebagai Ketua MPR.
Pengamat Politik, Alfan Alfian menilai Wakil Ketua DPR Pramono Anung dan Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo merupakan sosok yang paling tepat menggantikan almarhum Taufiq Kiemas di MPR.
Sementara nama lain seperti Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Sidarto Danusubroto, kata dia, sudah terlalu tua.
"Baik Tjahjo maupun Pramono sama-sama bagus, kedunya punya peluang untuk gantikan Taufiq Kiemas. Kalau Sidarto kayaknya sudah terlalu sepuh. Kalau semangatnya regenerasi maka yang pas antara dua orang tadi," kata Alfian saat dihubungi, Rabu (19/6/2013),
Kedua tokoh tersebut, kata Alfian, sangat tepat bila melihat pada semangat regenerasi di internal partai banteng bermoncong putih itu. "Kecuali kalau Pramono tidak bersedia, maka itu berarti peluang Tjahjo yang terbesar," imbuhnya.
PDIP sendiri baru akan membahas pengganti almarhum Taufiq Kiemas sebagai Ketua MPR pada Kamis 20 Juni mendatang dalam rapat DPP. Saat ini, sudah ada empat nama yang muncul dalam nominasi pengganti Taufiq yakni; Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo, Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Pramono Anung dan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Sidarto Danusubroto.
Tapi, satu dari empat nama yang sudah muncul ke media yakni Pramono Anung sudah menyampaikan keengganannya menggantikan posisi yang ditinggalkan politikus senior PDIP itu. Maka, peluang tinggal ada di tiga nama yakni Tjahjo Kumolo, Sidarto Danusubroto dan Puan Maharani.
Sementara, Wakil Ketua DPR Pramono Anung, dirinya enggan menggantikan Taufiq, meski dirinya dahulu merupakan Ketua Tim saat Taufiq maju. "Saya terus terang tidak mikir. Dulu memang saya ketua tim Pak Taufiq Kiemas saat maju," kata Pram, di Gedung DPR.
Menurutnya, pada Kamis hari ini DPP akan menggelar rapat, dimana salah satu pembahasannya adalah soal pergantian tersebut. Namun, sambung dia, siapa nama yang bakal dipercaya menjabat sebagai Ketua MPR akan ditentukan oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Itu kewenangan ketum, kan ketum sudah tahu satu persatu kadernya. PDIP adem ayem saja tuh," jelas mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan.
Pada kesempatan yang berbeda, anggota Fraksi PDIP di MPR, Arif Budimanta mengatakan bahwa pengganti Taufiq harus seseorang yang memiliki cita-cita kebangsaan.
"Kita tunggu saja. Apapun yang menjadi keputusan partai kita loyal dan pasti yang akan ditempatkan partai itu adalah orang terbaik dan dapat meneruskan cita-cita kebangsaan yang selama ini sudah dibangun MPR,” pungkasnya. (rep/01)