BENGKALIS - Sejak sepekan terakhir, hampir seluruh wilayah di Kabupaten Bengkalis dan sekitarnya diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan (Karhutla). Tak hanya itu, dalam waktu seminggu, 600-an hektar lahan di Kabupaten Bengkalis terbakar.
Karhutla yang terjadi di kabupaten Bengkalis umumnya di Bukitbatu yang meliputi desa Tanjung Leban, Sepahat dan Bukit Kerikil. Sejak Maret 2013 luas lahan yang terbakar di Kecamatan Bukit Batu mencapai 2 ribu hektar terdiri dari perkebunan kelapa sawit hingga semak belukar yang diduga dibakar untuk membuka lahan perkebunan baru.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kabupaten Bengkalis Ja?afar Arif mengungkapkan, sejak 7 Juni lalu luas lahan yang terbakar di Bukitbatu mencapai 600-an hektar. Umumnya lahan tersebut milik masyarakat serta lahan perusahaan perkebunan.
"Dari data yang kami miliki total luas lahan yang terbakar sejak maret tahun ini di kecamatan bukitbatu saja sudah mencapai 2 ribu hektar. Termasuk lahan yang terbakar sejak sepekan terakhir di desa Bukit Kerikil, tanjung Leban dan Sepahat mencapai 600-an hektar,"terang Ja?afar, Minggu (16/6).
Akibat Karhutla yang kian marak tersebut sambung mantan Camat Bengkalis, kabut asap menyelimuti Bengkalis. Kondisi kabut asap yang tebal menyebabkan jarak pandang mulai terganggu.
Demikian juga halnya dengan aktifitas pelayaran mulai berpengaruh karena jarak pandang relatif berkurang, akibat kabut asap juga menyelimuti perairan Selat Bengkalis.
Kabut asap terparah terjadi pada Jumat pagi hingga siang, (14/6) dan sepanjang hari Sabtu (15/6) sampai Minggu (17/6) pagi. Cahaya matahari tidak seperti biasanya, sehingga membuat suasana redup seperti sore hari. Meskipun cahaya matahari tidak terik, namun suhu udara di Kota Bengkalis terasa panas.
Sementara itu Kabid Pemadam Kebakaran BPBD-Damkar Kabupaten Bengkalis, Suiswantoro menambahkan, kasus kebakaran lahan milik masyarakat di desa Tanjung Leban Kecamatan Bukit, berupa lahan perkebunan sawit, karet dan semak belukar.
Luas lahan yang terbakar di Lanjung Lebanmencapai 300 hektar. Tim sudah turun ke lapangan sejak terjadi kebakaran, yakni tim regu pemadam kebakaran (RPK) perusahaan, Damkar, masyarakat peduli api (MPA) desa Tanjung Leban dan Desa Sepahat. Sejauh ini jumlah tim yang diturunkan 33 orang untuk memadamkan kebakaran.
"Dalam mengendalikan kebakaran, petugas di lapangan mengalami kendala antara lain, tiupan angin sangat kencang dan selalu berubah-berubah, ada di beberapa titik sulit untuk didapat untuk pemadaman,"ungkap Suiswantoro seperti dilansir metroriau.
Diungkapkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Manggala Agni Provinsi Riau. Dari hasil koordinasi, pihak Manggala Agni bersedia menurunkan tim untuk membantu petugas di lapangan dalam memadamkan kebakaran lahan di Desa Sepahat.
"Disamping itu, kita juga melakukan koordinasi dengan PT Arara Abadi. Jika tidak ada kendala teknis, hari ini akan dilakukan pemadaman melalui udara. Karena sebagian dari lahan HTI sudah ada yang terbakar,"ujar Suiswantoro.
(rep05)