JAKARTA - Elpiji ukuran 3 kilogram dan 12 kilogram akhir-akhir ini susah ditemui di Jakarta. PT Pertamina (Persero) mengakui langkanya gas disebabkan ulah beberapa agen penjual gas elpiji.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Senin (10/6) menyatakan perusahaannya sudah menghukum agen penjual gas elpiji yang 'nakal' itu.
"Ada beberapa agen yang nakal dan kuotanya sudah kami kurangi. Ada juga beberapa agen yang akan kami putus kerja samanya," ujar Karen dilansir vivanews.com di Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Jakarta.
Karen tidak menjelaskan lebih rinci mengenai para pelaku yang menahan penjualan gas elpiji itu. Namun, Karen menegaskan kini stok elpiji aman dan masyarakat diminta tidak perlu cemas. "Jadi, masyarakat tidak perlu resah, di setiap kota mereka bisa membeli elpiji dengan harga normal," kata dia.
Karen membantah kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram dan 12 kilogram ini lantaran Pertamina berniat menghadirkan varian baru, yaitu bright gas dan ease gas.
"Tidak. Kalau ingin bright gas laku, Pertamina tidak melakukan cara ini. Toh, masyarakat mampu seharusnya tidak disubsidi lagi oleh Pertamina," kata Karen. (rep05)