PEKANBARU - Roni Pasla, anggota DPRD Kota Pekanbaru ini meminta Pemerintah dalam hal ini Dinas PUPR untuk gerak cepat atau Gercep dalam mengatasi perosolan banjir yang rawan terjadi saat musim penghujan seperti sekarang.
Pasalnya untuk saat ini masterplan pengendalian banjir yang direncanakan oleh Pemko masih berjalan 60 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.
"Akhir-akhir ini curah hujan sangat tinggi, dan ada beberapa titik yang berpotensi menimbulkan banjir. Ini yang harus segera diantisipasi oleh PUPR Pekanbaru, harus cari ide," ungkap Roni Pasla, Selasa (10/11/2020).
PUPR Kota Pekanbaru diketahui telah memetakan sebanyak 39 titik banjir di Kota Pekanbaru. Roni berharap dinas terkait fokus pada titik-titik tersebut.
"Dinas PU kan sudah memetakan titik-titiknya dari awal. Itu harus diantisipasi secara cepat. Supaya potensi banjirnya diperkecil," ungkapnya
Sementara itu Kepala Dinas PUPR Pekanbaru, Indra Pomi mengatakan proses pembuatan Masterplan pengendalian banjir telah memasuki tahapan laporan antara. Kata dia, konsultan telah melakukan survei di seluruh wilayah Kota Pekanbaru.
Konsultan menghitung jumlah titik rawan banjir, menghitung jumlah drainase, jumlah anak sungai, dan saluran drainase yang telah mati. Mereka nantinya memetakan dan mengkonstruksi kembali agar tidak terjadi banjir.
"Laporan dari konsultan hasil surveynya selama ini dilaporkan ke kita, dan ditanggapi oleh OPD terkait dan para camat," jelasnya.
Ia berharap dengan masterplan ini bisa memberi solusi langkah-langkah apa yang akan dilakukan ke depan dalam rangka membebaskan Pekanbaru secara bertahap dari kondisi banjir.
Ia tidak menampik saat ini di sejumlah wilayah masih direndam banjir saat hujan deras datang. Seperti wilayah di Kecamatan Tampan, dan Payung Sekaki.
"Jika masterplan pengendalian banjir rampung pada akhir tahun ini, maka kita dapat bekerja pada awal tahun 2021 untuk mengkonstruksi wilayah rawan banjir untuk penanganan jangka panjang," jelasnya.